Teknologi Sembuhkan Mata Minus dalam Sehari akan Hadir di Surabaya Tahun 2019
Teknologi Laser Assisted In Situ Keratomileusis atau Lasik, merupakan salah satu teknologi bedah yang bertujuan untuk kembali menormalkan mata.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Teknologi Laser Assisted In Situ Keratomileusis atau Lasik, merupakan salah satu teknologi bedah refraktif di bidang mata yang bertujuan untuk kembali menormalkan mata, baik yang mengalami minus, plus, maupun silinder.
Teknologi tersebut akan dihadirkan di Surabaya oleh PT Cendekia Netra Madani, yang saat ini membangun gedung National Lasik Center (NLC) di Middle East Ring Road (MERR) Jalan Ir Soekarno, Surabaya.
Rencananya gedung tersebut akan siap beroperasi pada Bulan Juni 2019 mendatang.
• Tak Perlu Belah Dada, Operasi Jantung Kini hanya Gunakan Teknik Sayat
• Kencangkan Kulit Wajah yang Kendur, Metode Tanam Benang di Miracle Bisa Kurangi Rasa Sakit Lho!
"NLC ini adalah untuk menjembatani kebutuhan masyarakat Indonesia bagian timur, dimana Surabaya ini merupakan di tengah agar bisa menjadi pusat layanan lasik Center Indonesia," kata Founder NLC, dr Harka Prasetya, Minggu (2/12/2018).
Harka mengatakan, dengan teknologi yang dimiliki oleh NLC, bedah refraktif tersebut akan lebih minim risiko kegagalan.
"Tingkat keamanan teknologi ini sangat tinggi, karena ada iris recognitionnya. Karena operasi ini kita tidak menggunakan bius yang sampai tidur maka pasti akan ada gerakan halus dari mata pasien, nah mesin ini punya eye tracker-nya, dimana gerakan halus dari mata pasien ini akan diikuti oleh mesin dan kecepatannya lebih cepat mesin daripada gerakan halus dari mata tersebut," lanjut Harka.
• Prediksi Line-up Bhayangkara FC Vs PSM Makassar, Juku Eja Boyong 30 Pemainnya ke Jakarta
• Mahasiswa Papua Tolak Tawaran Fasilitas Pemulangan dari Pemkot Surabaya
Mesin tersebut memiliki kecepatan hingga 500 hz padahal gerakan mata berada di bawah 200 hz.
"Sejak tahun 2007 saya menggunakan teknologi ini, dan tingkat keberhasilannya lebih dari 95 persen dan kepuasan masyarakat hampir 100 persen," ucapnya.
Teknologi tersebut saat ini, lanjut Harka, sudah mengalami pembaruan lagi dengan istilah ReLex SMILE.
"Pagi hari operasi, siang sudah mampu melakukan penglihatan normal dan boleh beraktivitas secara normal, karena Bio contambilitynua bagus. Kalau teknologi Lasik kan selang satu hari dulu," ucapnya.
• Klinik Mata Utama Gelar Workshop Operasi Mata Katarak Tanpa Sakit di Surabaya
• Kenakan Pakaian Unik, Puluhan Ribu Orang Ikuti Gerak Jalan Perjuangan Mojokerto-Surabaya 2018
Selain itu, teknologi ini, lanjut Harka, juga painlles atau tanpa rasa sakit.
Untuk biaya Lasik sendiri biayanya adalah Rp 18 juta, sedangkan untuk Smile adalah Rp 30 Juta.
Untuk bisa menjalani operasi ini, pasien harus berumur minimal 18 tahun.
"Segmen kita memang untuk yang militer dan olahragawan yang ingin lepas kacamata dan lensa kontak," pungkasnya.