Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Presentasi Lengkap Tri Rismaharini di Guangzhou Award 2018, Bahas Pengolahan Sampah di Surabaya

Tri Rismaharini menyampaikan kondisi perkembangan Surabaya dari masa ke masa yang terus berinovasi menuju kota SDGs di ajang Guangzhou Award 2018.

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Ani Susanti
Humas Pemkot Surabaya
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini di ajang The Guangzhou International Award 2018. 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Presentasi menjadi satu di antara syarat yang harus dilakukan setiap kota, termasuk Surabaya, untuk memenangkan ajang The Guangzhou International Award 2018.

Kota-kota yang menjadi finalis ajang tersebut harus mempresentasikan tentang kotanya di hadapan 400 juri.

Dari 14 finalis The Guangzhou International Award 2018, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menyampaikan kondisi perkembangan Surabaya dari masa ke masa yang terus berinovasi menuju kota Sustainable Development Goals (SDGs).

Risma mengungkapkan, pada tahun 2003, Surabaya mengalami masalah besar sampah.

Saat itu, Surabaya dikenal sebagai kota yang panas, kering, dan sering banjir selama musim hujan.

Hampir 50 persen dari total wilayah Surabaya banjir.

“Mengatasi masalah ini, kami mengajak partisipasi masyarakat yang kuat untuk bekerja bahu membahu dengan pemerintah kota dalam melakukan pengelolaan limbah. Karena kami memiliki masalah besar untuk diselesaikan, tetapi dengan anggaran terbatas yang tersedia,” kata Tri Rismaharini saat menyampaikan paparannya dalam Guangzhou International Award di China, Kamis (6/12/18) melalui rilis yang diterima Surya (grup TribunJatim.com), Jumat (7/12/2018).

BREAKING NEWS: Surabaya Menang Penghargaan The Guangzhou International Award 2018

Karena masalah itu, Tri Rismaharini kemudian menciptakan berbagai macam program dan kebijakan untuk menyelesaikan masalah, agar tidak membebani anggaran lokal.

Cara-cara tersebut di antaranya mengajak masyarakat untuk ikut berperan serta bersama pemerintah mengatasi permasalahan sampah.

Warga mulai diajarkan bagaimana mengelolah sampah secara mandiri, yang berkonsep pada 3R (Reuse, Reduce dan Recycle).

“Partisipasi publik yang kuat menjadi faktor utama keberhasilan Kota Surabaya dalam mengatasi permasalahan sampah,” ujarnya.

Surabaya Menang Guangzhou Awards 2018, Warga Ikut Bangga Lewat Hashtag #SurabayaMenduniaLagi

Kota Surabaya mengajarkan masyarakat mengenal metode pengomposan sederhana dengan biaya rendah, dengan menggunakan keranjang Takakura di setiap rumah.

Warga juga mulai diajak mendirikan bank sampah, dimana orang dapat menjual sampah anorganik mereka secara teratur dan menarik uang ketika mereka membutuhkannya.

Banyak bahan dari sampah yang digunakan kembali sebagai dekorasi kampung, pot bunga, pohon natal, dan sebagainya.

Masyarakat juga mendaur ulang sampah anorganik menjadi produk yang bernilai ekonomis untuk dijual dan mendapatkan penghasilan tambahan.

Surabaya Menang Guangzhou Awards 2018, Inilah Video Tri Rismaharini Saat Terima Penghargaan

Halaman
12
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved