Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Polemik Sampah Karung Pasir di Surabaya, Wakil Ketua DPRD Bahtiyar Rifai: Atur Jadwal atau Sewa Truk

Masyarakat di sejumlah wilayah di Kota Surabaya meminta dinas terkait untuk segera mengangkut karung pasir hasil pengerukan dan normalisasi sungai

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Samsul Arifin
‎Humas Pemkot Surabaya
‎KERJA BAKTI - Sejumlah warga menggelar kerja bakti rutin di salah satu wilayah di Surabaya. Warga mengeluhkan tumpukan karung pasir yang tidak segera diangkut di sejumlah titik. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nuraini Faiq

TRIBUNJATIM.COM SURABAYA - ‎Masyarakat di sejumlah wilayah di Kota Surabaya meminta dinas terkait untuk segera mengangkut karung pasir hasil pengerukan dan normalisasi sungai.

Karung yang sudah penuh sampah itu bahkan sudah ada yang sampai jebol.

‎‎Warga menyampaikan hal itu di hadapan Wakil Ketua DPRD Surabaya Bahtiyar Rifai. Menumpuknya karung pasir yang tidak terangkut mengemuka saat anggota Fraksi Gerindra ini menggelar reses di Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Sukomanunggal, Rabu (10/9/2025).

‎‎"Karung pasir yang sudah menjadi sampah itu menjadi sorotan warga. Memang sudah seharusnya diangkut oleh dinas terkait (DLH) atau PU. Bahkan ada karungnya yang sampai jebol dan sampahnya kembali ke saluran air," kata Bahtiyar, Kamis (11/9/2025).

‎‎Selama ini Surabaya ada satgas khusus untuk mengeruk dan melakukan normalisasi saluran. Hasilnya, sedimen diwadahi karung. Merata di sejumlah tempat di Surabaya.

Baca juga: Target Juara Umum MTQ Jatim XXXI, Wali Kota Surabaya Siapkan Bonus Rp42 Juta Bagi Peraih Medali Emas

‎‎Namun menjadi persoalan karena hasil kerukan itu diwadahi karung tapi tidak segera diangkut. Berlama-lama di lokasi hingga mengganggu. Apalagi di perkampungan yang jalannya tidak lebar.

‎‎Pasir yang sudah dikumpulkan di karung ternyata tidak diangkut sebagaimana mestinya. Hal ini disayangkan. Sebab  bagaimanapun warga terganggu dengan keberadaan tumpukan karung pasir.

‎‎Begitu juga hasil kerja bakti, warga kesulitan mengangkut. Sementara dinas terkait tak segera menjangkau ke kampung. Akhirnya banyak sampah yang tidak terangkut sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

Baca juga: Curhatan Warga Medokan Ayu ke Anggota DPRD Surabaya, Mulai Soal Banjir hingga Jalan Rusak

‎‎Bisa jadi banyak antrean armada pengangkutan sampah yang terbatas. "Saya sarankan dinas-dinas terkait alangkah baiknya koordinasi. Yang ada angkutan truk harus ambil ke kampung," tegas politisi Gerindra ini.

‎‎Pria kelahiran Lamongan ini mendesak adanya koneksi dan komunikasi antar dinas. Pasti ada truk yang bisa mengangkut sampah itu. Apabila tidak memungkinkan, bisa dilakukan skema yang lain mungkin dengan menyewa truk.

‎‎"Pemkot sewakan truk pihak ketiga. Atau silakan operasional dijadwal yang rapi untuk angkut. Agar tumpukan pasir hasil sedimen tidak menumpuk berlama-lama," tandas Bahtiyar.

‎‎Belum Terealisasi

‎Hasil reses pimpinan DPRD ini juga menemukan sejumlah program yang belum terealisasi. Usulan warga di RT dan RW melalui Musrenbang banyak yang belum terwujud.

‎‎Banyaknya program yang belum terealisasi itu karena ada pergeseran anggaran. Sejumlah kelurahan memang melakukan pergeseran anggaran yang lain. Namun lurah harus melakukannya berdasarkan  skala prioritas.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved