Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Rumah Politik Jatim

Sumbangsih Ma’ruf Amin Dianggap Kurang di Pilpres, Pengamat: Head to Head-nya Jokowi dengan Sandi

Sumbangsih Ma'ruf Amin disebut untuk elektoralnya di Pilpres disebut sebagian orang kurang. Begini kata pengamat

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Januar
KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG
Calon Presiden dan Wakil Presiden, Joko Widodo dan Maruf Amin tiba untuk menjalani pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto, Jakarta, Minggu (12/8/2018). 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Calon Wakil Presiden nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin kembali menjadi sorotan.

Terutama masalah kesehatan, juga masalah penilaian bahwa Jokowi bekerja sendiri dalam kampanye Pilpres lantaran Kiai Ma'ruf kurang memberikan sumbangsih dalam elektoral capres incumbent dalam Pilpres 2019 mendatang.

Menyoal hal itu, Surokim Abdussalam, Peneliti Surabaya Survey Center (SSC), dosen komunikasi politik dan dekan FISIB Universitas Trunojoyo Madura (UTM), mengatakan, hal itu mau tidak mau harus diakui.

"Kalau mau jujur Pilpres ini head to headnya Jokowi dengan Sandi. Sebab untuk Prabowo, elektabilitasnya ya sudah mentok di kisaran itu, yang punya potensi menambah elektabilitas dan efek elektoral yang bisa mendongkrak ya Pak Jokowi dan Pak Sandiaga Uno," kata Surokim pada Surya, Jumat (7/12/2018).

Kaki Maruf Amin Terkilir, PKB Jatim Tegaskan Bukan Karena Faktor Usia

Menurut Surokim, Kiai Ma'ruf sesungguhnya berangkat menjadi cawapres dalam rangka menjaga kekompakan partai koalisi.

Dan secara insentif elektoral, Kiai Ma'ruf hanya mendapatkan dukungan dari struktural NU dan juga pemilih dari kalangan nahdiyin di pedesaan.

"Menggaet suara di luar itu, saya merasa bahwa Kiai Ma'ruf butuh kerja keras, apalagi kalau dilihat dari sisi usia dan juga kesehatan beliau juga," kata Surokim.

Sedangkan posisinya saat ini ada sebanyak 40 persen pemilih millenial dan rasional.

Sedangkan untuk swing voters nasional mencapai 27 persen. Ceruk pemilih ini kemungkinan hanya bisa disasar oleh Jokowi dan Sandi.

Sebab faktanya di lapangan, pemilih rasional banyak memikirkan dan mempertimbangkan tentang kapabilitas dan produktivitas.

Terutama para pemilih millenial yang menginginkan perubahan hal tersebut potensinya bisa ditawarkan oleh Jokowi dan Sandi.

Selain itu, ia juga menyarankan pada tim untuk turut mengontrol persepsi yang mungkin muncul di pemilih rasional.

Masalah kesehatan, akan disambungkan pada kapabilitas dan juga produktivitas kinerja.

Yang bisa jadi kurang menguntungkan bagi Kiai Ma'ruf.

Terlebih saat ini arus informasi begitu mudah didapatkan. Ada kesalahan sikap, dan statemen sedikit saja bisa berdampak pada elektoral pasangan ini.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved