Sukses Jadi Artis Effect di Dreamworks, Yorie Kumalasari Ajarkan Pengalaman kepada Mahasiswa Ubaya
“Harusnya indonesia sekarang membantu, agar mahasiswa punya akses ke software, untuk belajar sendiri, dan itu lebih bagus,” tegasnya.
Penulis: Samsul Arifin | Editor: Melia Luthfi Husnika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Syamsul Arifin
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Yorie Kumalasari alumni Fakultas Teknik Universitas Surabaya (Ubaya) bersama suami Leif Jeffers memberikan pengalamannya sebagai Effect Artist dalam film Moana dan Power Ranger kepada mahasiswa Ubaya.
Mengangkat tema ‘How To Train Your Skills and Break Into The Animation Industry’, talkshow ini diselenggarakan oleh program Kekhususan Multimedia Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ubaya di Gedung PF lantai 6, Jumat, (14/12/2018).
Melissa Angga, Kepala Program Kekhususan Multimedia Ubaya menyebutkan Yorie merupakan alumni Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Informatika Ubaya angkatan tahun 94 yang sekarang bekerja sebagai effects artist di Dreamworks Animation Los Angeles. Sedangkan Leif bekerja sebagai animator di Walt Disney Animation Studios.
“Kami mengundang Yorie dan Leif untuk membagikan pengalamannya bekerja dalam industri animasi di luar negeri,” ujar Melissa di sela acara.
Yorie terlibat dalam pembuatan film-film besar seperti Moana, The Boss Baby, Trolls, Power Ranger, Hotel Artemis, The Fate of The Furious dan lainnya.
“Saya baru selesai pembuatan film How to Train Your Dragon 3 yang akan tayang awal tahun 2019. Setelah ini, ada lagi satu film yang akan tayang tahun 2020,” jelas wanita yang saat ini mengambil gelar Master di New York University.
Menurutnya, animator Indonesia terus berusaha belajar dari industri yang sudah maju. Mengingat industri animasi saat ini begitu digandrungi oleh pemuda.
“Jadi mulai belajar ke industri animasi yang sudah maju. Supaya levelnya sama. Dan jangan putus asa dicoba terus,” ucapnya meyakinkan.
Sebelumnya Yorie jarang sekali menggunakan software saat masih menekuni animasi di Indonesia. Oleh karena itu dia berharap bangsa juga turut membantu kemajuan potensi mahasiswanya.
“Harusnya indonesia sekarang membantu, agar mahasiswa punya akses ke software, untuk belajar sendiri, dan itu lebih bagus,” tegasnya.
Selain itu, Yorie juga menekankan kepada para mahasiswa untuk belajar dari diri sendiri serta terus berlatih. “Tidak cukup hanya belajar melalui buku saja, karena kebanyakan di industri animasi terkemuka begitu adanya,” tandasnya.