Tiga Modal Utama Menjadi Romy Sableng Pendekar Kapak Anti Geni 112

Laporan Wartawan TribunJatim.com,  Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Tak sembarang orang bisa menjadi Petugas PMK Romy Sableng Pendekar Kapak Anti Geni 112.

Ia harus memiliki modal kemampuan diri sebelum diberi pembekalan Ilmu Pemadam, agar nantinya siap tempur hadapi situasi genting seperti kebakaran.

Setidaknya butuh ketahanan fisik prima, keberanian menembus medan bahaya, dan kekuatan mengoperasikan peralatan PMK yang berat.

• Personel Baru Romy Sableng akan Jalani Tiga Sesi Diklat Selama Seminggu di Pusdiklat PMK Surabaya

Komandan Regu 3 Peleton 4 PMK Pasar Turi Heri Yanto (48) menyebut ada tiga modal kemampuan diri yang wajib dimiliki oleh seorang Romy Sableng Pendekar Kapak Anti Geni 112.

1. Mental Baja

Petugas PMK Romy Sableng, menurut Heri Yanto, wajib memiliki sikap mental semacam ini.

Jangan dikira saat di lapangan, petugas PMK selalu mendapat respon positif dari masyarakat karena berjasa memadamkan api.

• Dibalik Nama Romy Sableng 112, Ada Makna Penting Yang Ingin Disampaikan Petugas PMK

Justru sebaliknya, Heri mengungkapkan, Petugas PMK sering kali mendapat cemoohan dari masyarakat saat di lokasi.

Terkadang perlakukan kasar seperti memukul petugas hingga terjadi perkelahian dan melempari mobil PMK hingga rusak, kerap dialami.

"Bukan disanjung,  dimaki iya," katanya saat ditemui TribunJatim.com di Parkir PMK Pasar Turi, kamis (13/12/2018).

Bagi Heri,  perlakuan kasar dari oknim masyarakat itu, lantaran muncul anggapan kalau petugas PMK selalu datang terlambat.

• Rekrut 50 Person Baru, Romy Sableng Pendekar Kapak Geni 112 Akan Ditugaskan di Dua Pos PMK Baru

"Padahal yang telat itu si penelepon nya.  Kami selalu ditarget untuk tiba di lokasi kurang dari 7 menit," ujarnya.

2. Fisik yang Prima

Heri Yanto menegaskan,  pekerjaan sebagai Romy Sableng selalu membawa perlengkapan pemadam yang berat.