Alami Gangguan Jiwa, Pria di Tulungagung yang Tusuk Ayahnya Tak Ditahan, Polisi: Pelaku Wajib Lapor

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - M Alvian Efendi (35) alias Pendik, pelaku penusukan terhadap ayahnya sendiri, Imam Sujai (62) alias Sujak tak ditahan oleh Polres Tulungagung.

Pendik hanya dikenakan wajib lapor dan perkara masih tetap berjalan.

Sempat beredar kabar, Pendik dilepas karena terbukti mengalami gangguan jiwa.

Polisi juga menerbitkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3).

Namun, kabar itu dibantah oleh Kasubag Humas Polres Tulungagung, Iptu Sumaji.

"Tidak benar kalau terbit SP3. Dia masih dikenakan wajib laporan," terang Sumaji, Senin (17/12/2018).

• Pria di Tulungagung Tusuk Perut Ayahnya, Bermula dari Sakit Hati Pelaku ke Korban Saat Minta Uang

Lanjutnya, keputusan untuk tidak menahan Pendik karena alasan pertimbangan kondisi kejiwaannya.

“Pelaku ini kan mengalami ganggun kejiwaan. Kondisinya akan semakin memburuk jika dia ditahan," kata Sumaji.

Sumaji menuturkan, kondisi Pendik akan lebih baik jika dikembalikan ke tengah keluarganya.

Namun di sisi lain, tidak ada yang melapor dalam perkara ini.

Istri Sujak sekaligus ibu Pendik menolak melapor, karena tidak tega memidanakan anaknya sendiri.

"Bahkan istri korban yang mendesak agar pelaku cepat dilepas, karena kasihan," tandas Sumaji.

• Kasus Pria di Tulungagung Tusuk Ayahnya Sendiri, Terungkap Alasan Sakit Hati dan Tak Tahan Diomeli

Diberitakan sebelumnya, Pendik menusuk Sujak dengan sebilah pisau dapur pada jumat (14/12/2018) pagi di warung kopi miliknya, di Pasar Bendilwungu, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung.

Dalam keadaan terluka, Sujak berjalan ke Puskesmas Bendilwungu yang ada di sebelah selatan pasar.

Namun luka tusuknya cukup dalam, sehingga ia dirujuk ke RSUD dr Iskak.

Sementara Pendik sebelumnya pernah mengalami gangguan jiwa dan dua kali dirawat di RSJ Lawang Malang. (David Yohanes)