Jalibar Kota Batu Mulai Ditata, Ada Penghijauan sampai Penataan PKL
Lahan seluas 41 hektare di Desa Oro-oro Ombo, Kota Batu, tidak lama lagi bakal dirombak.
Penulis: Sany Eka Putri | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, KOTA BATU - Lahan seluas 41 hektare di Desa Oro-oro Ombo, Kota Batu, tidak lama lagi bakal dirombak.
Seperti halnya hari ini dilakukan penghijauan dengan menanam 3.800 bibit pohon dengan berbagai jenis, di lahan yang akan dijadikan rest area, Senin (17/12/2018).
Tanah khas desa itu dimanfaatkan untuk menunjang pariwisata di Kota Batu.
• Pilkades Serentak, Antrian Panjang Antusias Warga Dalam Pilkades Tiga Desa Kota Batu
• Target Tiga Besar, Arema FC Siapkan Anggaran Khusus Untuk Belanja Pemain Pada Liga 1 2019
Kepala Desa Oro-oro Ombo, Wiweko mengatakan, penanaman pohon ini agar di area Jalur Lingkar Barat (Jalibar) tetap sejuk.
Karena dikatakannya, banyak wisatawan yang mempir ke situ untuk menikmati alam.
"Di sini itu banyak wisatawan yang mampir untuk menikmati alam. Karena bisa melihat pemandangan Kota Batu. Oleh karena itu, kami perbaiki, diberi penghijauan di sini," kata Wiweko saat ditemui dalam acara penanaman pohon di Jalibar, Senin (17/12/2018).
• Tiga Desa di Kecamatan Junrejo Kota Batu Lakukan Pilkades, Ruang Bandar Judi Dipersempit
• Yein Lovelyz Ungkap Alasan Pilih Eunkwang BTOB Jadi Pasangan Pernikahan Virtualnya
Selain itu, nantinya juga ada penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) di sana.
PKL itu, lanjutnya akan ditempatkan di rest area, karena selama ini PKL masih berjualan di pinggir jalan.
Untuk lahan PKL nanti menggunakan bangunan semi permanen, mengingat lokasi yang ditempati masih area hutan.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Brantas, Saroni Soegiarto menambahkan, dipilihnya di Desa Oro-oro Ombo ini karena secara spesifik kemiringan lahan hutan di Desa Oro-oro ombo mencapai 30 persen.
• Sebelum Dikontrak, Calon Pelatih Arema FC Harus Jalani Trial di Piala Indonesia dan Piala Presiden
• Diduga Dibuang, Bayi Perempuan Ditemukan di Depan Rumah Warga di Dusun Karangmloko Junrejo Kota Batu
• Tiket Konser Solo Pertama dan Terakhir Changsub BTOB sebelum Wamil Terjual Habis dalam Waktu 3 Menit
Dia mengatakan, saat ini memang waktu yang tepat untuk dilakukan penanaman pohon.
"Di Kota Batu ini merupakan hulu DAS Brantas, dan di Jatim kawasan wisata yang bagus. Nah sepuluh dua puluh tahun lagi jangan sampai anak cucu kita hanya melihat rumput ilalang. Paling tidak ada buah-buahan," kata Saroni Soegiarto.
Dikatakannya, mau nanti akan dijadikan tempat apa saja, jika hutan terjaga, masih banyak terdapat pohon, secara otomatis akan memperbaiki dan mengurangi potensi bencana. (Sany Eka)