Natal dan Tahun Baru
Dr Machsus : Jangan Terlalu Bernafsu Lewat Tol Fungsional Baru
Menjelang libur Natal dan tahun baru, ruas tol Pandaan – Malang dibuka secara fungsional, Jumat (21/12/2018). Pembukaan jalur tol itu dilakukan untuk
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, LAWANG – Menjelang libur Natal dan tahun baru, ruas tol Pandaan – Malang dibuka secara fungsional, Jumat (21/12/2018). Pembukaan jalur tol itu dilakukan untuk mengurai kemacetan libur panjang.
Disebut sebagai tol fungsional karena memang ruas jalan yang baru dibuka jelang libur panjang saat ini masih belum layak untuk dioperasikan. Di momen libur panjang ini, tol dibuka tentu dengann tujuan untuk mengurangi kepadatan di jalan nasional.
Tol fungsional biasanya memiliki kekurangan dari sisi sarana. Misalnya, penerangan jalan umum yang belum tersedia, rambu lalu lintas yang belum lengkap, bahu jalan yang masih dalam tahap pengerjaan, markah yang belum tuntas, dan sebagainya.
Dengan kondisi yang semikian, para pengendara harus diberi informasi yang cukup. Informasi bisa dalam bentuk rambu lalu lintas, atau bisa juga dalam bentuk pembetasan jam operasional.
Pembebasan bukan hanya sekadar berdasarkan waktu, tapi juga kondisi yang mudah berubah. Misalnya, ketika cuaca sedang hujan deras, fungsional jalan tol bisa dibatasi karena kondisinya yang membahayakan.
• Tol Fungsional Pandaan - Malang Beroperasi, Ingat Ini Hanya Sampai Pukul 17.00
• Istri Saksi Kunci P2SEM dr Bagoes Soetjipto Mengandalkan Belas Kasih Saudaranya
Pembukaan secara fungsional tol saat ini untuk menyambut libur panjang sekolah -- yang kebetulan bertepatan dengan libur akhir tahun. Kondisi ini memang membuat pergerakan lalu lintas bertambah.
Di tol fungsional, salah satu yang perlu diperhatikan adalah keberadaan petugas penjaga di pintu keluar-masuk. Tol yang baru buka belum dapat dipastikan dampaknya di gerbang-gerbang itu. Makanya, perlu ada antisipasi.
Saya sering mengingatkan agar orang-orang tak bernafsu untuk menjajal tol fungsional baru. Soalnya, kebanyakan orang cenderung menyukai percobaan tol baru. Apalagi jika gratis. Ini memungkinkan terjadinya kepadatan arus lalu lintas di sana.
Saya justru sering menyarankan untuk lewat di jalan alteri ketika ada tol baru buka. Kemungkinan jalanan menjadi lenggang karena alasan tadi: mayoritas orang memilih untuk mencoba jalur baru.
Hal lain yang lebih substansial soal tol adalah pemaksimalan fungsi utamanya. Sesungguhnya jalan tol itu menjadi lebih maksimal jika banyak digunakan oleh kendaeaan niaga. Ini untuk mengantisipasi kegiatan logistik agar bisa berlangsung dengan lancar.
Tapi para pelaku bisnis dan usaha di bidang logistik nampaknya belum fokus memilih tol karena pertimbangan tarif yang masih relatif mahal. Jika mereka sepenuhnya memanfaatkan tol, itu akan berpengaruh pada harga pokok penjualan mereka.
Saran saya bagi pengelola tol, tarif sebaiknya dipasang terendah. Setidaknya dalam enam bulan pertama dari operasional. Ini agar kendaraan niaga bisa sepenuhnya memanfaatkan jalur tersebut. (aflahul abidin/TribunJatim.com)