Perayaan Natal di Gereja Santa Maria Tak Bercela: Dulu Dibom Kebencian, Kini Membalas dengan Kasih

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nur Ika Anisa

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Beberapa korban teror bom di Surabaya merayakan Natal 2018 di Gereja Santa Maria Tak Bercela, Jalan Ngagel, Surabaya.

Pastor Rekan Gereja Santa Maria Tak Bercela Surabaya, Aloysius Widiyawan mengatakan, perayaan Natal 2018 ini bertema 'Merayakan Kelahiran Kasih Yang Berkorban dan Menyatukan'.

"Kalau dulu kami dibom dengan kebencian, sekarang saatnya kami membalasnya dengan kasih dan pengampunan," kata Aloysius Widiyawan, Selasa (25/12/2018).

• Bareng Forkopimda Jatim, Soekarwo Tinjau Misa Natal di Gereja Santa Maria Tak Bercela Surabaya

Gereja Santa Maria adalah satu di antara lokasi teror bom yang terjadi pada pertengahan Mei 2018 lalu.

Serangan bom kemudian berlanjut di sebuah Rusun di Sidoarjo dan Polrestabes Surabaya pada hari berikutnya.

Pihak gereja dan beberapa elemen saling membantu proses pemulihan kondisi korban pasca teror bom bunuh.

Pemulihan tersebut dilakukan dengan pendampingan psikologis dan pendampingan doa kepada para jemaat Gereja Santa Maria Tak Bercela selama tujuh bulan terakhir.

• Jadwal Misa Natal 2018 di Surabaya, dari Gereja Sakramen Mahakudus Pagesangan hingga Gereja Katedral

"Kondisi makin pulih dan jumlah umat yang hadir kembali normal. Kami masuk ke lingkup yang kecil dan tidak ada lagi cerita yang sifatnya trauma. 7 bulan panjang kami melakukan pendampingan psikologi pendampingan doa," ujar Widiyawan.

Widiyawan memastikan, sejumlah jemaat korban teror bom ikut merayakan rangkaian Misa Malam Natal maupun Misa Raya Natal 2018 yang akan berjalan hingga pukul 12.00 WIB di Gereja Santa Maria Tak Bercela Surabaya.

"Tadi malam ada 5000 jemaat. Keluarga Bayu, salah satu korban yang meninggal juga ada Misa Natal pagi ini," pungkas Widiyawan.