Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Bambang Suryo Ungkap Alasan Tak Penuhi Panggilan Komdis PSSI dan Pilih Datangi Mata Najwa

Inilah alasan Bambang Suryo tak datang saat dipanggil oleh Komdis PSSI, dan malah hadir di acara Mata Najwa

Penulis: Dya Ayu | Editor: Januar
TRIBUNJATIM.COM/AMINATUS SOFYA
Bambang Suryo saat melakukan konfrensi pers usai divonis seumur hidup dilarang beraktivitas didunia sepak bola oleh PSSI 

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Bambang Suryo atau BS, Manajer Persekam Metro FC dinilai mangkir dari panggilan Komdis PSSI.

Pada 19 Desember lalu, BS mendapat panggilan Komdis PSSI terkait kasus dirinya yang mengirim pesan lewat WhatsApp kepada pelatih PS Ngada, Kletus Gabhe, yang dalam pesan singkatnya meminta uang Rp 100 juta supaya PS Ngada lolos dari 32 besar saat melawan Metro FC.

Namun BS justru tak datang karena merasa tak ada undangan atau panggilan dari Komdis PSSI.

Akibat mangkir dari panggilan dan mengirimkan pesan yang dinilai bernada match fixing itu, Komdis memberikan hukuman larangan berakitivitas di sepakbola Indonesia selama seumur hidup pada BS.

Bambang Suryo Nilai Vonis Seumur Hidup yang Dijatuhkan PSSI Janggal dan Membunuh Karakter

"Saya tidak pernah merasa dipanggil kok. Tidak ada panggilan, tidak ada Whatsapp, tidak ada undangan, telefon, SMS, belum pernah ada panggilan sama sekali, apalagi untuk sidang," kata Bambang Suryo, Kamis (27/12/2018).

Di hari bersamaan saat pemanggilan, BS justru muncul di acara Mata Najwa dalam tema PSSI Bisa Apa Jilid II.

Terkait hal ini, BS mengaku datang ke acara Mata Najwa karena mendapat undangan, sehingga ia datang dalam acara tersebut.

"Saya memilih ke Mata Najwa itu karena diminta ke Mata Najwa. PSSI Komdisnya tidak mengundang saya, mana ada surat saya di undang? Kalau diundang, ya saya akan bikin pembelaan dong soal urusan ini, masak saya dihukum seumur hidup. Kemarin 2015 saya sudab dihukum seumur hidup, terus diputihkan lagi sama ketua PSSI sekarang, terus sekarang saya di hukum seumur hidup lagi," ujarnya.

Merasa tak diundang dan tak ada panggilan dari Komdis PSSI, BS merasa apa yang ia dapat saat ini sebagai pembunuhan karater dirinya karena ingin membongkar match fixing yang ada di Indonesia.

Bahkan soal hukuman seumur hidup yang ia dapat, pria yang mengaku mantan runner pengaturan skor itu, mengaku tidak ada surat pemberitahuan dari Komdis soal sanksi yang ia dapatkan.

"Tahunya saya disanksi itu dari grupnya bola Indonesia, grupnya wasit, pemain, wartawan, suporter, saya ikut grupnya situ. Kaget juga saya. Belum ada keterangan sama sekali, saya ini menyleding siapa, saya ini pelanggaran apa, saya menghantam siapa, belum ada tiba-tiba di vonis," jelas Bambang.

Dalam waktu dekat, apabila ia telah mendapat surat soal sanksi itu dari Komdis, Bambang mengaku akan melakukan banding dan memsomasi Komdis PSSI, selaku pihak yang menghukumnya.(myu)

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved