Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Prabowo Subianto Baca Sajak di Kantong Prajurit, Bercerita Kematian 2 Pamannya Saat Lawan Jepang

Inilah kisah di balik sajak yang dibacakan oleh Prabowo Subianto di sela-sela berpidato

Penulis: Januar AS | Editor: Adi Sasono
TRIBUNJATIM.COM/AQWAMIT TORIK
Capres Prabowo Subianto saat berpidato yang didampingi oleh Sandiaga Uno 

TRIBUNJATIM.COM - Calon presiden nomor urut 02 membacakan pidato indonesia menang, di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Senin (14/1/2019) malam.

Di sela-sela acara tersebut, Prabowo Subianto juga membacakan sebuah sajak.

Sebuah sajak di saku prajurit yang gugur di Banten.

Disebutkan, sajak tersebut dikutip calon presiden nomor urut 02 dari sajak yang ditemukan di kantong baju perwira muda yang gugur dalam sebuah pertempuran di Banten pada tahun 1946.

Berikut kutipan yang dibacakan Prabowo:

"Kita tidak sendirian, beribu-ribu orang bergantung kepada kita. Rakyat yang tak pernah kita kenal, rakyat yang mungkin tak akan pernah kita kenal. Tetapi apa yang kita lakukan sekarang, akan menentukan apa yang terjadi kepada mereka"

Dilihat dari sisi sejarah, sajak tersebut merupakan penggalan sajak yang ditemukan di saku Letnan Satu Soebianto Djojohadikoesoemo, yang gugur dalam pertempuran Lengkong.

Dalam pemberitaan Harian Kompas, 30 Januari 1997, diketahui bahwa Letnan Satu Soebianto merupakan paman dari Prabowo Soebianto.

Soal Pidato Prabowo Subianto, Agus Yudhoyono Ngaku Senang, Pakar Komunikasi Soroti Gaya Pidatonya

Pertempuran Lengkong

Letnan Satu Soebianto Djojohadikoesoemo saat itu tidak sendirian.

Ia gugur bersama dua perwira Polisi Tentara Resimen IV Tangerang dan 33 taruna lainnya dari Akademi Militer (AM) Tangerang.

Satu di antaranya juga adik Soebianto, Soejono.

Tepatnya pada 25 Januari 1946, selepas shalat Jumat, dipimpin oleh Mayor Daan Mogot, para taruna muda sangat antusias menjalankan tugas pelucutan senjata kepada tentara Jepang, dengan menemui Kapten Abe, pemimpin tentara Jepang di Lengkong, Serpong.

Berdasarkan pemberitaan Harian Kompas, sebenarnya misi pelucutan senjata tersebut akan dilaksanakan secara damai.

Sekitar pukul 16.00 WIB, pasukan tiba di markas Jepang yang berada di tengah kebun karet di Desa Lengkong Wetan, Kecamatan Serpong, Tangerang.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved