Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kafe Board Game 'Sini Duduk' di Surabaya, Bertujuan Masyarakat Kembali Bermain Tatap Muka

Berbagai jenis tempat nongkrong menjamur di Surabaya, tak terkecuali kafe board game.

Penulis: Delya Octovie | Editor: Yoni Iskandar
SURYA.CO.ID/DELYA OCTOVIE
Bagus Setiadi (kanan depan) menunjukkan cara bermain board game Linimasa, permainan buatan Adhicipta R. Wirawan yang tengah banyak diminati, Senin (21/1/2019). Permainan ini, sekaligus ratusan board game lainnya, bisa dinikmati di kafe miliknya, Sini Duduk. 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Berbagai jenis tempat nongkrong menjamur di Surabaya, tak terkecuali kafe board game.

Kafe yang menawarkan papan permainan sebagai hiburan utama para pengunjung ini, diusung oleh Tabletoys, The Vault, hingga Boardgame Time.

Yang terbaru, adalah kafe Sini Duduk, sebuah perwujudan mimpi Bagus Setiadi (23).

Ia bercerita, memiliki kafe board game merupakan impiannya sejak lama.

"Saya, kakak saya dan istrinya, hobi sekali main board game. Jadi kafe ini dibuat karena memang cita-cita saya sejak lama. Selain itu, tren board game di Surabaya lagi naik, tapi di Surabaya Tengah belum ada board game cafe," jelasnya ketika ditemui di Sini Duduk Board Game Cafe, Senin (21/1/2019).

Bagus melihat hal ini sebagai peluang, sampai akhirnya ia mendirikan kafe board game-nya pada 15 Desember 2018, yang terletak di Ruko Surya Inti Permata Basuki Rachmat, Jalan Kombes Pol M Duryat, 14-16, B-10.

Vanessa Angel Mangkir dari Panggilan Polda Jatim Terkait Prostitusi Artis, Jumat akan Dipanggil Lagi

Rumah Mewah Ria Ricis Ada Penunggunya, Sara Wijayanto Gambarkan Sosok Makhluk Halus Anak Gadis

Mau Masuk Pesarean Gunung Kawi di Malang, Nenek dari Sidoarjo Ini Sesak Nafas Lalu Meninggal

Selain karena sudah jatuh cinta pada board game, Bagus menyebut dirinya yakin membagi permainan ini pada orang lain, karena ini merupakan permainan yang mengharuskan bertatap muka.

"Berbeda dengan video game, kita tidak bisa menyentuh barangnya, pernak-perniknya. Kalau board game, kita melihat wujud aslinya. Lalu, yang terpenting adalah kita bisa melihat lawan," tuturnya.

Berhadapan langsung dengan lawan bukan dimaksudkan dalam konteks negatif oleh Bagus, namun lebih pada suasana kumpul-kumpul, kebersamaan, dan keseruan yang dirasakan bersama teman-teman.

"Permainan ini mempererat persahabatan, jadi bertemu dengan lawan main itu tidak hanya dari layar. Saya memang inginnya kafe ini jadi tempat di mana orang menemukan pengalaman yang tak tergantikan," ungkapnya.

Proses meminjam board game untuk dimainkan di dalam kafe cukup mudah.

Pengunjung tinggal membayar ke kasir Rp 30.000 untuk hari biasa, dan Rp 40.000 untuk akhir minggu.

Lalu, pilih salah satu dari kurang lebih 120 koleksi board game yang ada, bisa memilih berdasar kesukaan, atau tingkat kesulitan.

Board game dengan tingkat kesulitan paling rendah diberi stiker hijau, dan yang tersulit merah.

"Tingkat kesulitan dilihat dari lama proses mengajarinya. Kalau hijau, itu 5-10 menit diajari biasanya sudah bisa. Merah paling lama, karena pemain harus benar-benar konsentrasi mendengarkan, butuh waktu sampai dia bisa paham. Semuanya akan dibantu dan dijelaskan oleh kami, Game Master," ujarnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved