Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pura-Pura Kecopetan, Sindikat Penipu Ini Jual Emas Palsu di Blitar, Digerebek Polisi di Jalan

Pura-Pura Kecopetan, Sindikat Penipu Ini Jual Emas Palsu di Blitar, Digerebek Polisi di Jalan.

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Sudarma Adi
SURYA/IMAM TAUFIQ
Kanit Reskrim Polsek Kanigoro sedang melakukan pemeriksaan barang bukti 4 pelaku pemalsuan emas. 

TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Bagi masyarakat atau bahkan para pedagang emas di pasar, harus waspada terhadap orang yang menjual emas dengan jumlah banyak, apalagi tak dikenalnya.

Sebab, ada sindikat penjualan emas palsu, yang dilengkapi dengan surat-surat yang seakan asli.

Itu terungkap setelah empat sindikat pelaku penipuan emas palsu digulung oleh petugas Reskrim Polres Blitar, Jumat (25/1) siang.

Diterjang Angin Kencang, Pohon Beringin Roboh Timpa Ruangan Sekolah di Kota Blitar

Keempat pelaku itu adalah Eko Pramudianto (28), Yohanes Kustiyanto (42), keduanya warga Desa Arjowilangun, Kecamatan Kalipare, dan Agus Budiono (32), warga Desa Sidorejo, Kecamatan Pagelaran, serta Dedik Pricahyono (28), warga Desa Kemulan, Kecamatan Turen, semuanya Kabupaten Malang.

Mereka ditangkap saat beraksi di Pasar Kanigoro ketika menjual emas palsunya ke toko emas milik H Komsun Baihaqi (68), yang ada di Pasar Kanigoro.

"Kini semua pelaku sudah kita amankan, dengan barang bukti 5 cincin, 2 gelang, yang semuanya palsu. Dan, kami juga mengamankan mobil pelaku, Daihatsu Zenia dan uang Rp 8,5 juta, yang merupakan hasil kejahatannya," kata AKBP Anisullah M Rido, Kapolres Blitar, Jumat (25/1).

Pasca Divonis 5 Tahun, Wali Kota Blitar Nonaktif Samanhudi Anwar Bantah Tuduhan Terima Rp 6,6 Miliar

Menurutnya, kejahatan dengan modus penipuan itu terungkap karena korbannya, Khomsun, pemilik toko emas di Pasar Kanigoro, itu cukup jeli ketika didatangi pelaku yang bernama Eko.

Sementara, ketiga temannya yang lain, sedang menunggu di dalam mobil, yang berjarak sekitar 4 km dari pasar tersebut.

'Setelah menurunkan Eko, mobilnya menjauh dari pasar. Tujuannya, agar tak curiga kalau dilihat orang lain, sehingga ditunggu di dekat kantor Pemkab Blitar," tuturnya.

Begitu datang ke toko korban, Eko berpura-pura kehabisan ongkos buat pergi ke Jakarta.

Karena tak punya barang lannya, Eko mengaku terpaksa menjual emas milik istrinya.

Akhirnya, ia menunjukkan emas, yang terdiri dari dua gelang, dan lima cincin.

Eko juga menunjukkan suratnya masing-masingnya.

Semula korban langsung percaya karena Eko tak menunjukkan gelagat yang mencurigakan.

"Katanya, ia lagi kena musibah saat naik bus, yakni kecopetan. Untungnya, korbannya tak langsung percaya meski pelaku menyaru seperti itu," ujar Anis.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved