Berkonsep Tempo Dulu, Pasar Papringan Desa Wisata Jambu Kediri Ramai Didatangi Pengunjung
Meski berlokasi di bawah papringan atau di bawah rumpun bambu, Pasar Papringan Desa Jambu, Kecamatan Kayen Kidul, Kediri, ramai didatangi pengunjung.
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Meski berlokasi di bawah papringan atau di bawah rumpun bambu, Pasar Papringan Desa Jambu, Kecamatan Kayen Kidul, Kabupaten Kediri, ramai didatangi pengunjung.
Suasana pasar tradisional yang buka setiap hari Sabtu dan Minggu ini mengingatkan pengunjung pada kondisi pasar tempo dulu.
Para penjual dagangan di Pasar Papringan Desa Jambu mengingatkan pada paruh waktu tahun 1960an.
• Ada Stan Nasi Bungkus Gratis di Kediri, Warga Dhuafa dan Tukang Becak Bebas Ambil Nasi Bungkus
Perempuan yang menjual dagangan di pasar semuanya mengenakan busana zaman dahulu, pakaian bawah kain kemben jarit dipadu dengan baju lorek lengan panjang, yang biasa dipakai perempuan Jawa zaman dahulu.
Termasuk lapak atau tempat berjualan memakai lincak bambu sederhana.

Wadah-wadah untuk berjualan juga banyak mengadopsi peralatan gerabah tanah liat serta anyaman bambu seperti besek, wakul dan keranjang.
Sedangkan menu yang dijual merupakan makanan tempo dulu, seperti jajanan pasar.
• Inilah Perolehan Gelar Juara Indonesia pada BWF World Tour 2019 Sepanjang Bulan Januari
Ada nasi ampok jagung, nasi tiwul, cenil, rujak uleg, jenang grendul dan dawet ayu.
Meski begitu, ada juga menu masa kini seperti susu kambing etawa, aneka es jus, aneka jenis jenang, krupuk dan srabi.
Para penjualnya merupakan perwakilan warga dari masing-masing RT yang ada di Desa Jambu.
Karena berlokasi di bawah papringan, suasana mengenang masa lalu sangat kental.
Di pintu masuk ada sepeda kayuh butut yang biasa dipakai penjual sayuran keliling dengan capil anyaman bambu.
• Berantas Jentik Nyamuk DBD, Pemerintah Desa Sumberejo Kediri Bagikan 1.000 Ekor Ikan Cupang
• Melody Khawatirkan Kondisi Changsub BTOB usai Suara Ilhoon Bocor di Postingan Sungjae
Pengunjung juga dapat menikmati romansa Pasar Papringan di saung bambu yang berada sekitarnya.
Ada juga lokasi lain lesehan dengan alas dari tikar pandan.
Meski suasana panas, karena berada di bawah pohon bambu, tetap terasa sejuk.