Khawatir Siswa Jenuh, USBN Berbasis Android Kemungkinan Kecil Diterapkan pada SMA dan SMK di Sampang
Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jatim wilayah Kabupaten Sampang, Nahtim M. Kasi mengaku SMK di Sampang belum siap melakukan USBN berbasis android.
Penulis: Hanggara Syahputra | Editor: Melia Luthfi Husnika
Laporan wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama
TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Kasi Pembinaan SMA/SMK Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jatim wilayah Kabupaten Sampang, Nahtim M. Kasi mengaku SMK di Sampang belum siap melakukan USBN berbasis android.
Yang menjadi pertimbangan besar oleh pihak Disdik merupakan takut jenuhnya siswa jika melakukan USBN berbasis android.
Saat ditemui di ruangannya, Nahtim M. Kasi mengatakan tidak menutup kemungkinan teman-teman akan melakukan secara gelombang satu sampai empat dan pastinya proses belajar siswa sampai pukul 16.00 WIB, Senin (18/2/2019).
• Warga Gunung Sekar Sampang Keluhkan Sampah Menumpuk di Jalan Raya Teuku Umar
"Pertimbangannya adalah siswa takut jenuh dan lelah," Ujarnya.
Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jatim wilayah Kabupaten Sampang juga mempertimbangkan adanya perbedaan antara SMK dengan SMA.
Nahtim M. Kasi menjelaskan bahwa SMK banyak memiliki program keahlian, sedangkan SMA tak sebanyak program SMK.
• Pemadam Kebakaran Sampang Curhat Kekurangan Armada Mobil Pemadam
"Repot loh mas kalau ratusan seperti pelajaran di SMK," tandasnya.
Ia pun tidak bisa memastikan jika program USBN berbasis android ini akan terealisasikan di sekolah SMK di Sampang.
"Tapi lambat laun tidak menutup kemungkinan USBN berbasis Android ini akan tetap digunakan oleh siswa SMA karena pastinya mengikuti zaman," jelasnya.