Liga Indonesia
Ogah Pikirkan Penyebutan Nama di Mata Najwa, Manajemen Arema FC Pilih Fokus Persiapan Lawan Persib
Manajemen Arema FC tengah disibukan dengan pertanyaan-pertanyaan seputar penyebutan nama Arema dalam kasus pengaturan skor Liga 1 dan Piala Presiden.
Penulis: Dya Ayu | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, KLOJEN - Manajemen Arema FC tengah disibukan dengan pertanyaan-pertanyaan seputar penyebutan nama Arema dalam kasus pengaturan skor Liga 1 dan Piala Presiden 2018 yang ada dalam Mata Najwa, Rabu (20/2/2019) kemarin.
Seperti diketahui selain Arema, ada beberapa nama klub lain yang disebutkan oleh Mr X Rabu malam, di antaranya Bhayangkara FC dan Borneo FC.
Ini tentu cukup mencengangkan.
Sebab di tengah Satgas Anti Mafia Bola sibuk menangkap para mafia, termasuk menetapkan Plt Ketua Umum PSSI Joko Driyono sebagai tersangka, kini muncul nama-nama klub.
• Arema FC Vs Persib Bandung, Dedik Setiawan Cedera Hamstring, Singo Edan Bakal Tampil Pincang
• Reaksi Manajemen Arema FC Setelah Disebut Terlibat Pengaturan Skor Dalam Acara Mata Najwa
Selain itu, juga inisial-inisial nama seperti IB yang diduga kuat sebagai orang yang menjabat di PSSI dan orang yang memiliki andil besar di Arema.
Terkait hal ini, manajemen Arema FC memilih untuk tak mau berkomentar banyak.
Melalui Sudarmaji, Media Officer tim Arema FC mengatakan, tim saat ini memilih fokus untuk persiapan menjamu Persib Bandung.
Tim Arema FC juga tengah sibuk persiapan menjadi tuan rumah Piala Presiden, ketimbang memikirkan soal penyebutan nama Arema sebagai tim yang diduga melakukan pengaturan skor.
• Pelatih Kiper Arema FC Buka Suara Soal Alasan Tak Pernah Sertakan Sandi Firmansyah Dalam Laga Away
• Aremania Wajib Tahu! Ini Imbauan-imbauan untuk Suporter Saat Laga Arema FC Vs Persib Bandung
"Kami lebih memilih fokus mempersiapkan Piala Indonesia dan Piala Presiden, karena sepak bola sebagai hiburan rakyat tidak boleh tersandera. Kami sangat percaya dengan para penegak hukum," kata Sudarmaji pada Surya (Grup TribunJatim.com).
Bagi Arema, soal penyebutan nama Arema yang digunakan sebagai contoh tim yang melakukan pengaturan skor musim lalu di Liga 1, seharusnya ada cover both side dari pihak Arema, agar tak menjadi prasangka buruk di masyarakat.
"Karena acara itu (Mata Najwa, red) sifatnya diskusi dan karya jurnalistik tentu perlu ada cover both side," jelas mantan wartawan itu.(Surya/Dya Ayu)