Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Iwan Budianto Dikaitkan Dengan Kasus Pengaturan Skor Dalam Mata Najwa, Begini Komentar CEO Arema FC

Nama Iwan Budianto kini kembali mencuat setelah inisialnya 'IB' disebut oleh Mr X yang tak lain merupakan perangkat pertandingan saat Mata Najwa.

Penulis: Dya Ayu | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM/AMINATUS SOFYA
CEO Arema FC, Agoes Soerjanto, saat konfrensi pers di Kantor Arema FC 

TRIBUNJATIM.COM, KLOJEN - Nama Iwan Budianto kini kembali mencuat setelah inisialnya 'IB' disebut oleh Mr X yang tak lain merupakan perangkat pertandingan saat Mata Najwa.

Inisial IB yang disebut-sebut sebagai satu di antara Exco di PSSI itu diduga melakukan match fixing atau pengaturan skor agar Arema FC menang lawan Borneo FC musim lalu.

IB diduga memberikan imbalan pada wasit agar Arema FC menang dengan uang sebesar Rp 20 juta - 25 juta.

Iwan Budianto Disebut Terlibat Match Fixing, CEO Arema FC : Biarkan Satgas Anti Mafia Bola Bekerja

Hamka Hamzah Ingin Aremania Jadi Contoh Suporter Lain Saat Arema FC Vs Persib Bandung

Terkait hal ini, CEO Arema FC Agoes Soerjanto mengatakan, seharusnya semua pihak menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah, agar tak muncul fitnah.

"Jangan sampai menuduh, harus menggunakan asas praduga tak bersalah. Saya tahu Pak Iwan Budianto, pada saat itu saya bersama beliau, Arema pernah kalah, lalu beliau lihat aremania pulang kehujanan, itu beliau nangis. Beliau juga tidak bisa terlalu menginterfensi hasil pertandingan itu," beber Agoes.

CEO yang menggantikan posisi Iwan Budianto itu juga menjelaskan, seharusnya masyarakat dan semua pihak tak buru-buru menelan mentah-mentah tayangan yang disajikan.

Khususnya soal tudingan dugaan suap pada wasit senilai Rp 20 juta - 25 juta.

Dua Pemain Arema FC Dipanggil PSSI Untuk Ikuti TC Di Perth Australia Bersama Timnas Senior

Leg 2 Arema FC Vs Persib Bandung, Kapten Hamka Hamzah Berharap Ezechiel N Douassel Tak Dimainkan

"Lagipula kok murah sekali kalau itu benar 10 juta sampai 20 juta. Itu kan sepak bola, olahraga yang mendunia, besar, menuju entertaiment, bisnis, lalu dunia hiburan juga, masak kok murah sekali. Itu yang sebenarnya harus dicari dan disikapi oleh tim satgas mafia bola," jelasnya.

Sementara itu soal tudingan IB melakukan pertemuan dengan perangkat pertandingan di kediamannya daerah Ijen Malang sebelum Arema FC bermain, Agoes mengaku was-was jika silaturahmi di kait-kaitkan dengan match fixing.

"Sekarang bahaya juga ya mau bertemu untuk silaturahmi dengan orang khususnya perangkat pertandingan, nanti dikira negosiasi," ujar Agoes.

"Kalau mau kasarannya sekarang, wasit kalau datang ya sudah biarkan saja, mau naik apa ke stadion biarkan saja, daripada timbul kecurigaan. Tapi kan itu tidak profesional dan tidak sesuai adat ketimuran. Makanya ayo kita telaah sendiri. Jangan sampai sportivitas olahraga rakyat ini dicederai hal demikian," tambahnya. (Surya/Dya Ayu)

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved