ITS Surabaya Rancang Inovasi Alat Penggerak Tram Listrik selama Enam Bulan
Selama 6 bulan, engineer team ITS Surabaya melalui Pusat Unggulan Iptek Sistem dan Kontrol Otomotif merancang sistem penggerak aplikasi tram listrik
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nur Ika Anisa
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Selama enam bulan, engineer team Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya melalui Pusat Unggulan Iptek Sistem dan Kontrol Otomotif (PUI-SKO ITS) merancang sistem penggerak aplikasi tram listrik.
Proyek tersebut diklam mampu menghasilkan daya sebesar 150 dampai 300 kiloWatt (kW).
Direktur Eksekutif PUI-SKO ITS, Muhammad Nur Yuniarto mengatakan, proyek tersebut merupakan langkah ke depan tim engineer ITS Surabaya dalam pembuatan sistem penggerak.
• Kerja Sama Bareng PT INKA, ITS Surabaya Serahkan Alat Penggerak Aplikasi Tram Listrik
• Sukses Tumbangkan Persib, Ini Langkah Persebaya Surabaya Hadapi PS Tira di Laga Penyisihan Terakhir
"Sebelumnya sistem penggerak yang diproduksi tim engineer ITS hanya mampu menghasilkan daya maksimum 100 kiloWatt (kW). Saat ini mampu menghasilkan data 150-300 kW. Jika dilihat dari daya yang dihasilkan ini, sistem penggerak terbesar yang pernah dibuat di Indonesia," kata Muhammad Nur Yuniarto, Jumat (8/3/2019).
Sementara itu, Ketua Enggineer Team, Yoga Uta Nugraha mengatakan, alat yang dirancang sejak Agustus 2018 ini menggunakan tiga motor listrik yang terkonfigurasi dengan dua controller.
"Sistem pendinginan yang digunakan adalah direct cooling on stator yang sangat bagus untuk menjaga suhu motor listrik, sehingga tetap pada performa dan efisiensi terbaik,” kata mahasiswa yang akrab disapa Uta itu.
• Perjuangan Korban Banjir di Dekat Tol Ngawi-Kertosono, Hindari Hewan Melata hingga Nyaris Tenggelam
Dengan kemampuan programmable controller, alat ini tersusun dari enam motor listrik dengan tipe Axial Brushless DC Motor.
"Dengan kemampuan programmable controller, sangat mudah untuk melakukan penyesuaian daya pada saat diaplikasikan pada tram listrik," katanya.
Pada proses pembuatan sistem tersebut, timnya sempat terkendala komponen yang tidak diproduksi di PUI-SKO ITS.
• Mahasiswa Departemen Teknik ITS Surabaya Gunakan Detak Jantung untuk Atur Kecepatan Treadmill
"Kami harus menunggu untuk dibuatkan oleh pabrik di luar ITS. Jadi ada keterlambatan dari rencana awal, tapi sekarang senang akhirnya rampung," kata Uta.
Saat ini prototype sistem penggerak ini telah diserahkan kepada PT INKA sebagai bentuk kerja sama bersama ITS Surabaya.
Yuk Follow Instagram TribunJatim.com: