Warga yang Diselamatkan Pengendara Ceritakan Detik-detik Terjebak Banjir di Persawahan Tol Ngawi
Satu keluarga korban banjir yang viral di medsos karena diselamatkan pengendara mobil di Tol Ngawi-Kertosono ternyata warga Dusun Sumberejo Ngawi.
Penulis: Rahadian Bagus | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Selama tiga hari ini, netizen ramai membicarakan video viral yang menggambarkan detik-detik penyelamatan empat warga yang nyaris tenggelam akibat banjir di pinggir ruas Tol Ngawi-Kertosono.
Video berdurasi sekitar 5 menit 30 detik dan 3 menit 28 detik itu pertama kali diunggah di media sosial Facebook oleh pemilik akun Nanda Sapto Wati, pada Kamis (7/3/2019) pukul 16.19 WIB.
Satu keluarga korban banjir di Ngawi, yang terdiri dari satu pria dewasa, satu wanita dewasa, satu anak laki-laki, dan satu anak perempuan, yang menjadi viral di media sosial karena diselamatkan dua pengendara mobil di Tol Ngawi-Kertosono ternyata warga Dusun Sumberejo, Desa Kersikan, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi.
• Kamis Malam, Pemkot Surabaya Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Madiun dan Ponorogo
Mereka adalah, Arina Fitroh (35) dan dua anaknya Sifa Nurkaromah (5) dan Khamim Nurmahmudin (3), serta kakak kandung Fitroh bernama Arif Rosidi (47).
Saat ini, keempat korban banjir di Ngawi yang terjadi pada Kamis (7/3/2019) itu sudah mengungsi di rumah saudara mereka di Dukuh Ngandu, Desa Karangrejo, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Magetan, bernama Kasidi.

Ditemui di rumah saudara mereka, Jumat (8/3/2019) malam, Arif dan adiknya Fitroh menceritakan bagaimana mereka bisa terjebak banjir di persawahan di dekat Tol Dusun Sumberejo Desa Kersikan, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi.
Arif menceritakan, pada Kamis (7/3/2019) pagi, tempat tinggal mereka di Dusun Sumberejo, Desa Kersikan, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi tergenang banjir.
• Video Viral Penyelamatan Satu Keluarga Korban Banjir di Tol Ngawi-Kertosono, Begini Kronologinya
Sekitar pukul 09.00 WIB, banjir sudah masuk ke dalam rumah mereka dengan ketinggian sekitar selutut orang dewasa.
"Pagi itu, Kamis (7/3/2019) sekitar pukul 09.00 WIB, air masuk ke dalam rumah kira-kira setinggi lutut. Lalu kami mengungsi ke Dusun Klumpit, masih satu desa tapi beda dusun," kata Arif saat ditemui, Jumat (8/3/2019).
Banjir pada pagi itu naik dengan cepat, hingga menggenang seluruh dusunnya.
Padahal di rumah itu, Arif tinggal bersama adiknya, Arina Fitroh (35) dan dua keponakannya Sifa Nurkaromah (5)
dab Khamim Nurmahmudin (3), serta orangtuanya, Mahmud (70) dan Istianah (69).
• Empat Orang yang Diselamatkan Pengendara Mobil di Tol Ngawi-Kertosono Terseret Banjir
Khawatir banjir semakin tinggi, ia bersama ayahnya segera membawa dua ekor sapi peliharaaanya ke Dusun Klumpit yang jaraknya sekitar 500 meter dari rumahnya.
Pada saat itu, Dusun Klumpit belum terendam banjir.
"Saya dan bapak saya membawa sapi ke Dusun Klumpit, kemudian saya balik ke rumah untuk menyelamatkan adik, keponakan, dan ibu saya," katanya.
Setelah ia memastikan ayahnya dan dua sapi peliharaanya aman, Arif pun kembali ke rumahnya.
• Hasil Latihan Bebas Kedua MotoGP Qatar 2019, Marc Marquez Tampil Gemilang dengan Cetak Rekor