Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Peresmian Jembatan Brawijaya Kota Kediri, Bertepatan 150 Tahun Jembatan Lama

jembatan Brawijaya Kota Kediri diresmikan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar. Peresmian jembatan dilakukan bertepatan dengan 150 tahun

Penulis: Didik Mashudi | Editor: Yoni Iskandar
(Surya/Didik Mashudi)
Sebanyak 150 penari Suko-suko tampil di atas Jembatan Lama Kota Kediri yang diresmikan sebagai bangunan Cagar Budaya, Senin (18/3/2018). 

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Jembatan Brawijaya Kota Kediri diresmikan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar.

Peresmian jembatan dilakukan bertepatan dengan 150 tahun peresmian Jembatan Lama Kota Kediri, Senin (18/3/2019).

Sebelum peresmian, Jembatan Brawijaya telah dilakukan uji coba sejak akhir Desember 2018. Jembatan Lama pada masanya biasa dikenal dalam bahasa Belanda sebagai Brug Over den Brantas te Kediri.

Lokasi kedua jembatan ini saling bersebelahan menjadi penghubung wilayah Kota Kediri bagian barat dan timur Sungai Brantas.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menjelaskan, peresmian Jembatan Brawijaya memang bertepatan dengan penetapan Jembatan Brug Over den Brantas te Kediri sebagai Struktur Cagar Budaya Peringkat Kota.

“Pada tanggal 18 Maret kita meresmikan Jembatan Brawijaya dan menetapkan Jembatan Lama menjadi Cagar Budaya supaya kita semua bisa melestarikannya. Sehingga anak cucu kita nantinya bisa melihat bangunan ini,” ujarnya kepada Tribunjatim.com.

Walikota menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu penyelesaian Jembatan Brawijaya. Pembangunan jembatan ini sempat berhenti dan membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikannya.

Karena Walikota butuh waktu empat setengah tahun dengan mengirim surat ke Presiden untuk memohon izin melanjutkan proyek Jembatan Brawijaya yang telah lama berhenti.

Selain membutuhkan proses panjang, Walikota juga dibantu Mensesneg Pramono Anung yang asli warga Kediri.

Dokter Yang Usir Pendamping Disabilitas Dipindah dari Poli Umum RSUD dr Soedomo Trenggalek

Ingat ! Hasi Seleksi SNMPTN akan Dimumkan Lebih Cepat

30 Kios di Pasar Legi Jombang Terbakar, Bupati Mundjidah Tak Jamin Beri Kompensasi ke Pedagang

"Saya disuruh kirim surat tiga kali dan kemudian dirapatkan di Kementrian hingga akhirnya pembangunan Jembatan Brawijaya ini bisa dilanjutkan kembali,” jelasnya kepada Tribunjatim.com.

Disampaikan dengan beroperasinya Jembatan Brawijaya sangat membantu masyarakat karena mengurangi cost bahan bakar. Sebelumnya masyarakat yang melintas harus berputar kurang lebih 4 KM setiap hari.

Apalagi Kota Kediri merupakan kota perdagangan dimana banyak orang berlalu lalang dan membutuhkan lalu lintas yang simpel dan tidak macet.

“Saya dan Ibu Wakil Walikota Kediri punya komitmen untuk meneruskan proyek-proyek yang belum selesai hingga berdampak positif pada masyarakat. Jembatan ini kita buka 24 Desember dan kami biarkan dulu untuk evaluasi lalu lintas. Saat dibuka masyarakat sangat senang bahkan ada beberapa yang berhenti untuk selfie,” ungkapnya.

Diharapkan Jembatan Brawijaya membantu mengurai kemacetan di Kota Kediri. Apalagi ke depan akan dibangun bandara international dan exit tol di Kota Kediri.

“Jembatan Brawijaya bisa membantu mengurai kemacetan meski masih kurang. Saya berharap perencanaan di Kota Kediri dan eks-Karesidenan Kediri bisa bersambut sehingga bisa mengurangi dampak kemacetan dengan adanya airport dan exit tol,” harapnya.

Sementara peresmian ditandai dengan penanda tanganan medua prasasti. Selain itu dimeriahkan tari kolosal 150 penari Suko-suko yang digelar di atas Jembatan Lama.

Peresmian jembatan juga dihadiri perwakilan Kejaksaan Agung Witono,SH, perwakilan dari Sekretariat Kabinet Mikasari Muthmainah dan Ririn Ermawati serta perwakilan dari BPKP pusat Dewa Putu.(dim/Tribunjatim.com)

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved