Gubernur Jatim Khofifah Tantang Bulakapak untuk Kuatkan UKM yang Alami Titik Jenuh Pasar
Bukalapak membuka Kantor Research and Development di Surabaya, tepatnya di Gedung Graha Pena.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Bukalapak membuka Kantor Research and Development di Surabaya, tepatnya di Gedung Graha Pena, Selasa (19/3/2019).
Dalam peresmiannya yang dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Bukalapak langsung mendapat tantangan dari orang nomor satu di Jawa Timur tersebut.
Khofifah Indar Parawansa memberikan sejumlah tantangan pada CEO Bukalapak, Achmad Zaky untuk mengembangkan inovasi produk UKM di Jawa Timur.
• Antisipasi Pesta Demokrasi di Jatim, Gubernur Khofifah Minta Pengamanan Pemilu Dilakukan Berlapis
Terutama bagi UKM Jawa Timur yang sudah banyak mengalami titik jenuh di sektor market.
"Saya berharap Bukalapak akan membantu menciptakan inovasi untuk produk yang sudah mencapai titik jenuh marketnya. Mereka kerap berpikir bahwa 'ah sudahlah marketnya ya segitu-gitu aja,' nah yang seperti ini harus didorong," kata Khofifah Indar Parawansa, Selasa (19/3/2019).
Wanita yang juga mantan Menteri Sosial ini berharap, Bukalapak akan memberikan percepatan inovasi yang bisa mengenalkan usaha kecil ke pasar yang lebih besar.
• Djanur Bicara Kekuatan Tiga Calon Lawan Persebaya Surabaya di Babak Delapan Besar Piala Presiden
Khofifah Indar Parawansa sepakat bahwa inovasi menjadi hal terpenting dalam pengembangan UKM dan IKM di Jawa Timur, agar nantinya usaha kecil bisa naik kelas ke tingkat menengah, dan yang menengah bisa naik kelas menjadi besar.
"Dengan Bukalapak, saya juga ingin agar Bukalapak membantu sistem yang saya sebut petik kemas olah jual. Apakah produk pertanian, dan sektor yang lain, bagaimana ini bisa dikuatkan bersama Bukalapak," tandasnya.
Khofifah Indar Parawansa menyebutkan, intervensi harus dilakukan oleh banyak pihak, khususnya dalam PR kemiskinan Jawa Timur yang membengkak di desar yaitu sebesar 15,2 persen kemiskinan pedesaan, sedangkan di perkotaan hanya 6,9 persen.
"Dari pusat dana begitu besar. Ada dana Rp 6,4 trilliun dana desa, dan dana bantuan pangan nontunai ada Rp 6,9 trilliun. Itu baru dari Kemsos dan Kemendes," urainya.
• Muslimat NU Pecahkan Rekor MURI Makan Lele Terbanyak, Khofifah Beberkan Potensi Olahan Lele Kediri
"Maka saya coba sisir hari ini mana yang lebih signifikan hasilnya, dan saat saya banyak turun ke pengusaha, dan yang saya temukan pelaku usaha banyak yang bermasalah di market access, maka saya ingin Bukalapak membantu," lanjut Khofifah Indar Parawansa.
Tidak hanya itu, lantaran tahu bahwa CEO Bukalapak adalah pria yang berkampung halaman di Nganjuk, Khofifah Indar Parawansa menantang Achmad Zaky untuk memperluas market produk unggulan asli Nganjuk, yaitu porang.
Menurutnya, porang terbaik ada dari Nganjuk.
Umbi ini banyak diekspor untuk bahan pembuat tepung.
• Beri Wejangan Peserta Millennial Road Safety Festival, Khofifah Singgung Begal Payudara di Jatim
Khofifah Indar Parawansa ingin agar Bukalapak bisa menjadi komandan untuk mendorong pasar porang agar mengangkat kesejahteraan masyarakat lembaga desa hutan.