TPA Kota Batu Masih Butuh Alat Pencacah Sampah, Pemkot Anggarkan Dana Rp 5 Miliar dari APBD 2019
Banyaknya program persampahan di Kota Batu masih belum mengatasi permasalahan sampah.
Penulis: Sany Eka Putri | Editor: Melia Luthfi Husnika
TRIBUNJATIM.COM, BATU - Banyaknya program persampahan di Kota Batu masih belum mengatasi permasalahan sampah.
Pemkot Batu tetap melelang untuk pengadaan alat pencacah sampah. Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Arief As Siddiq mengatakan pencacah sampah ini masih proses tahap lelang.
"Sudah siap berkas lelangnya, kami coba lagi tahun ini. Tinggal dimasukkan ke bagian lelang," kata Arief, Selasa (19/3).
Anggaran untuk alat pencacah sampah ini sekitar Rp 5 miliar dari APBD 2019.
• Tri Rismaharini Ingin Tambah Tempat Pembuangan Sampah Penghasil Listrik di di Tenggilis Tengah
Alat ini untuk mempercepat proses pengolahan sampah di TPA Tlekung.
Karena sejauh ini sampah yang masuk ke TPA Tlekung terlalu banyak. Alat ini nanti menghancurkan sampah anorganik atau plastik, dan bisa digunakan untuk didaur ulang menjadi biji plastik.
"Selama ini di TPA itu di timbun, dan itu butuh waktu yang lama. Beda jika halnya ada alat ini, sampah bisa segera dihancurkan," imbuhnya.
Hal ini juga selaras dengan program yang dicanangkan, yaitu memilah sampah dari rumah.
• Warga Keluhkan Bau Tak Sedap Karena Sampah Menumpuk di Jl H Anwar Hamzah Sidoarjo
Sehingga sampah yang masuk ke TPA adalah sampah yang siap dihancurkan. Tanpa lagi perlu dipilah. Ia berharap penumpukan sampah di TPA Tlekung bisa berkurang. Apalagi sampah yang masuk ke TPA setiap harinya mencapai 80 ton.
Pengadaan ini sudah direncanakan sejak tahun lalu, tetapi selalu gagal. Awalnya melalui proses lelang, lalu beralih melalui proses e-catalog.
"Tahun kemarin itu spesifikasinya terlalu tinggi. Karena kami ingin yang bagus sekalian, agar tidak terlalu banyak perawatan," pungkasnya.