Warga Sawunggaling Sebut Pertamina Klaim Tanah Mereka, DPRD: Pemkot Surabaya Jangan Tak Acuh Begini
DPRD Surabaya mempertemukan sejumlah warga Kelurahan Sawunggaling, Wonokromo dengan Pertamina dan Badan Pertanahan Nasional pada Rabu (20/3/2019).
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - DPRD Surabaya mempertemukan sejumlah warga Kelurahan Sawunggaling, Wonokromo dengan Pertamina dan Badan Pertanahan Nasional pada Rabu (20/3/2019).
Lurah Sawunggaling Arifin hadir dalam pertemuan itu. Pertemuan itu membahas tanah tempat tinggal warga yang ternyata diklaim milik Pertamina
Warga mengaku merasa kaget mendapat keterangan dari BPN bahwa ada 67 dari 135 ha lahan di Sawunggaling merupakan aset pertamina.
BPN mengaku data itu merupakan data global.
(Hujan Deras, Tanah Longsor dari Tebing Setinggi 1,5 Meter di Malang, Sempat Tutup Akses Jalan)
(Jalur Pendakian Gunung Semeru Lewat Ranupani Tertutup Longsoran Tanah, BPBD Imbau Lewat Jalan Ini)
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Darmawan mendesak Pemkot Surabaya ikut peduli bersama DPRD menampung keluhan masyarakat.
"Kalau pemkot tak mau peduli, terus ke siapa lagi warga ini mengadukan nasib mereka. Ibaratnya warga sebagai anak memang ngadunya ke orangtua yakni Pemerintah. Bukan malah tak acuh begini," kritik Darmawan kepada Pemkot.
Darmawan yang akrab disapa Cak Aden pun mengkritik Pemkot Surabaya yang hanya menaikkan pajak PBB, namun tidak menemui warga saat ada pengaduan.
DPRD kemudia yang jadi sasaran warga.
"Warga sebaiknya memang bersabar karena BPN juga memproses dengan kehati-hatian," kata Arifin.
(Romahurmuziy Jadi Tersangka, Kiai Asep: Itu Kesalahan Individu, Tak Pengaruhi Pileg dan Pilpres)
Ray Daulang, perwakilan manajemen Pertamina Jatim menyatakan tetap akan mengikuti setiap prosedur yang ada.
"Kami perlu masukan dan data dari siapa pun. Soal aset ini, semua urusan Pertamina pusat," kata Ray.
Reporter: Surya/Nuraini Faiq
(Buntut Permasalahan Winglet, Ducati Bakal Laporkan Balik Tim Repsol Honda)
(Hujan Deras, Tanah Longsor dari Tebing Setinggi 1,5 Meter di Malang, Sempat Tutup Akses Jalan)