Tidur Bersama 2 Anaknya di Ruang Tamu, Ibu dari Ngawi Ini Dibacok Pelaku Berkali-kali, Tewas di RS
Tidur Bersama 2 Anaknya di Ruang Tamu, Ibu dari Ngawi Ini Dibacok Pelaku Berkali-kali, Tewas saat dirawat di RS.
Penulis: Doni Prasetyo | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM, NGAWI - Susanti (30) warga Desa Karangbanyu, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi dibacok berkali saat tidur bertiga di depan ruang tamu oleh orang tidak dikenal.
Kejadian pembacokan Susanti ini meruoakan kejadian kedua, karen sebelumnya sempat gagal dipergoki anak korban yang berusia 10 tahun.
Menurut saksi mata, kejadian pembacokan yang dilakukan seseorang tidak dikenal itu dilakukan hingga berkali kali, hingga sampai mengenai anak sulungnya yang berusia 10 tahun.
• Kronologi Kecelakaan Anak Bupati Nonaktif Mojokerto yang Tewas Kecelakaan di Jalan Tol Ngawi
• Jelang Pileg 2019 RSUD Ngawi Siapkan Kamar Khusus Caleg Depresi Berat, Ada Ranjang DIlengkapi Rantai
"Susanti diserang oleh pelaku saat tidur bersama kedua anaknya di ruang tamu.
Sebelum kabur, senjata tajam yang dibawa pelaku sempat menyenggol anak sulung korban yang berusia 10 tahun. Untung anak korban hanya mengalami luka ringan,"kata Wahyudin salah seorang kerabat korban kepada tribunjatim.com, Senin (26/3-2019).
• Gubernur Khofifah Beri Penghargaan Aiptu Sujadi yang Selamatkan Korban Banjir di Tol Ngawi-Kertosono
Dikatakan Wahyudin, senjata tajam pelaku yang digunakan menganiaya korban dan menyenggol anak korban itu mengenai bagian pipi sebelah kiri.
Ketika peristiwa terjadi, Ikhwan Sugiyanto (31) suami korban sedang tidak ada di rumah.
"Pelaku ditengarai masuk rumah korban dengan cara merusak pintu bagian belakang rumah, kemudian masuk dan langsung menyerang korban membabi buta dengan menggunakan senjata tajam," jelas Wahyudin.
Sementara menurut adik korban, Dewi Ernawati, kasus pembacokan hingga membuat Susanti tidak tertolong jiwanya dan meninggal saat berada dalam pertolongan tenaga medis RSUD dr Soeroto itu, merupakan kejadian kali kedua.
"Setahu saya, malam Minggu (Sabtu 23/3/2019) sudah mau kejadian. Tapi gagal, karena anak sulung korban bangun, dan pelaku kabur.
Namun anak sulung korban mengenali ciri ciri pelaku. Kalau yang ini, diduga pelakunya tetangga sendiri,"kata Dewi Ernawati.
Keterangan yang dikumpulkan, kalau benar pelakunya seperti yang disebutkan anak sulung korban, antara pelaku dan korban ada hubungan gelap yang sudah lama terjalin.
"Kalau benar ciri ciri pelaku seperti yang disebutkan anak sulung korban, berarti kejadian pembacokan korban itu ada hubungan asmara. Karena antara korban dan pelaku sudah menjalin hubungan gelap itu sudah lama," jelas tetangga korban yang enggan namanya disebut.
Kapolsek Widodaren, Resor Ngawi AKP Juwahir membenarkan, kejadian pembacokan dilakukan pelaku saat korban tidur bertiga bersama dua anaknya di ruang tamu sekaligus ruang TV.
"Pelaku masuk langsung menyerang korban dan alatnya masih kita cari. Kami masih melakukan penyidikan di lapangan. Mudah-mudahan keterangan dari anak itu kasus ini bisa lekas terungkap,"kata AKP Juwahir.