Mabes Polri Sebut Ada 60 Mantan Napi Teroris yang Kambuh, Ini yang Akan Dilakukan Polri di Lamongan
Mabes Polri Sebut Ada 60 Mantan Napi Teroris yang Kambuh, Ini yang Akan Dilakukan Polri di Lamongan.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Tim Mabes Polri hendak bertemu dengan puluhan mantan kombatan dan napi teroris yang tergabung dalam Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP) di Desa Tenggulun Kecamatan Solokuro Lamongan, Senin (01/04/2019) pagi.
"Ini silaturrahim Tim Mabes Polri dengan YLP," kata Kanit 3.1 Dit Kamneg Baintelkam Polri, AKBP Syuhaimi kepada wartawan, Minggu (31/03/2019).
Pada pertemuan yang dengan para anggota YLP untuk meyakinkan persepsi seiring dengan situasi dan kondisi menjelang Pemilu.
• Tunggu Prabowo-Sandi Sejak Pagi, Emak-emak Asal Lamongan Ini Masih Semangat Ikuti Kampanye Akbar
• Tertabrak Kereta di Karanglangit Lamongan, Pengendara Motor Terlempar 10 Meter dan Luka Parah
Harapannya, kata Syuhaimi menjelang pelaksanaan dan pemilu berjalan dengan baik dan kondusif.
"Tanpa intoleranis, radikal dan tanpa berita hoaks," tandasnya.
• Anak Sungai Bengawan Solo di Lamongan Meluap, Jalan dan Pematang Tambak di 3 Desa Kebanjiran
Pertemuan dengan anggota YLP dimana para mantan napi teroris (napiter) bergabung, diharapkan agar membantu pemerintah yang dilakukan dengan baik, dan direspon dengan baik.
Data yang ada, menurut Syuhaimi, ada 700 orang mantan napiter. Dan dari 700 orang itu, faktanya masih ada yang kembali melaksanakan tindakan serupa.
Faktanya ada 60 orang melaksanakan kembali.
"Ada 10 persen yang mengulangi kembali," ungkapnya.
Makanya mabes polri harus melaksanakan pendekatan dengan persuasif.
Mengapa silaturahim dilakukan YLP, menurut Syuhaimi dengan nada canda mengatakan, mengenang sejarah yang pernah terjadi.
"Melalui YLP bisa menjadi duta sehingga harapannya menciptakan sistuasi aman tertib, tanpa hoaks," katanya.
Apa yang dilakukan YLP bisa ditularkan dan menjadi acuan masyarakat.