Tunggu Prabowo-Sandi Sejak Pagi, Emak-emak Asal Lamongan Ini Masih Semangat Ikuti Kampanye Akbar

Laporan Wartawan TribunJatim.com,  Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Antusiasme warga Jatim mengikuti kampanye akbar Prabowo-Sandi begitu luar biasa.

Bukan cuma kalangan milenial semata yang berduyun-duyun dari berbagai daerah di Jatim merangsek masuk memenuhi lapangan GOR Delta Sidoarjo.

Namun kalangan emak-emak yang berusia paruh baya tak ketinggalan memenuhi sela-sela kerumunan massa di sekitar panggung utama kampanye.

• Kunjungi Kota Malang, Cawapres Nomor Urut 02 Sandiaga Uno Sowan ke Rumah Bung Tomo

• Deretan Karya Didit Hediprasetyo Anak Prabowo, Desainer Busana yang Hadiahi Sandiaga Uno Jaket

Tohir Toha (67) misalnya, nenek lima orang cucu asal Brondong Lamongan ini, mengaku sejak pagi sudah berada di lapangan kebanggaan arek-arek Sidoarjo.

Ia tidak berangkat sendirian. Pukul 07.00 WIB dirinya bersama 12 warga lainnya menyewa sebuah minibus berangkat dari kelurahan.

Sesampainya di lokasi pukul 09.00 WIB, Tohir Toha langsung mendekat di depan panggung, meskipun acara kampanye akbar itu baru akan diselenggarakan tiga jam kemudian, tepat pada pukul 12.00 WIB, hal itu tak menyurutkan langkahnya.

Tohir bahkan langsung mendekat ke pagar teralis besi pelindung panggung membatasi area panggung.

Meskipun terik matahari siang itu begitu menyengat, kepada TribunJatim.com Tohir mengaku tidak ingin beranjak dari tempatnya berdiri sebelum Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno tiba.

Ia sangat menantikan sosok Prabowo berpidato siang ini, Tohir sangat berharap Prabowo bisa menang jadi Presiden Indonesia yang baru tahun ini.

• VIDEO Detik-detik Prabowo Marah ke Penonton Saat Debat Pilpres 2019, Perhatikan Reaksi Jokowi

• Bahas Pertahanan Indonesia di Debat Pilpres 2019 ke-4, Prabowo Ungkap Budaya ABS di Lingkungan TNI

"Saya ingin perubahan, pikirannya Prabowo itu cerdas, saya akan ikut sampai selesai,"

Senada dengan Tohir, Sumarlin (64) nenek 15 cucu juga memiliki harapan yang besar kepada Prabowo.

Ia menginginkan, kondisi ekonomi masyarakat berubah. Terutama dalam segi harga-harga kebutuhan bahan pokok.

"Perubahan, cuma pengen sembako murah itu aja deh," tukasnya.