Mobil Mahasiswa yang Kos di Dharma Husada Bertebaran di Jalan Kampung, Warga Terganggu
Deretan mobil terpantu diparkir hampir memenuhi jalan umum di Perumahan Dharma Husada Surabaya, Senin (1/4/2019).
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM - Deretan mobil diparkir memenuhi jalan umum di Perumahan Dharma Husada Surabaya, Senin (1/4/2019).
Mobil-mobil itu rata-rata bernopol luar Kota Surabaya. Kendaraan itu nangkring di jalan umum, ditinggalkan pemiliknya.
Kendaraan roda empat itu diletakkan berjajar, persis di depan rumah- rumah berpagar tinggi. Rumah inilah yang menjadi tempat kos para mahasiswa Unair.
"Siapa lagi kalau bukan mobil-mobil anak kos," kata Ketua RW 01 Dharma Husada.
(Mengintip Asrama Unair Kampus C, Hunian Murah dengan Fasilitas Lengkap Khusus untuk Mahasiswa)
(Kembali ke Kampus, Piyu Padi Hadir di Wisuda Unair, Nyanyikan Lagu Sobat dan Mahadewi)
Perumahan YKP di Keluruhan Pacar Keling ini menjadi salah satu lokasi paling banyak tedapat tempat kos untuk mahasiswa Unair.
Hampir semua yang memenuhi kamar kos di tempat ini adalah mahasiswa Kedokteran Unair. Tidak sedikit dari mereka yang membawa mobil.
Saat kunjungi lokasi perumahan, tepat menuju tikungan Dharma Husada V, Surya sudah disambut mobil yang terparkir berderet.
Ada yang sudah diparkir lama dan ada pula yang masih sesaat ada di jalan umum tersebut.
Namun juga banyak pula yang sudah meninggalkan jalan perumahan karena masuk kuliah.
Mobil mereka dibawa ke Kampus Fakultas Kedokteran Unair. Meski demikian masih banyak mobil memenuhi jalan kampung di perumahan Dharma Husada tersebut.
Begitulah setiap hari kondisi jalan umum di perumahan Dharma Husada.
(Kembali ke Kampus, Piyu Padi Hadir di Wisuda Unair, Nyanyikan Lagu Sobat dan Mahadewi)
Keberadaan anak kos sekaligus mahasiswa yang membawa mobil berdampak serius pada kenyamanan warga. Meski diparkir menepi, mobil-mobil ini tetap memenuhi jalan.
Ketua RW 01 Nasiruddin menuturkan bahwa hubungan masyarakat dengan pemilik kos Jarang terjadi.
Tidak ada koordinasi antara warga dan pemilik kos. Mereka pemilik kos hanya menugaskan petugas kebersihan.
"Ini yang patut kami sayangkan. Sejak dulu sampai sekarang, pemilik kos tidak pernah mau bertemu dengan Pak RT atau Pak RW untuk membicarakan semua hal terkait kos kosan," tambah Nasiruddin.