PPDB Sistem Zonasi, Inilah Plus Minusnya
Setelah bertahun-tahun tertanam pemahaman masyarakat sekolah unggulan atau sekolah kawasan di Kota Surabaya, mulai 2019 ini tidak ada lagi pemahaman
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Setelah bertahun-tahun tertanam pemahaman masyarakat sekolah unggulan atau sekolah kawasan di Kota Surabaya, mulai 2019 ini tidak ada lagi pemahaman ini.
Bahkan mereka merasa bangga kalau anaknya diterima di sekolah kawasan.
Seakan menjadi jaminan sukses untuk pendidikan yang lebih tinggi. Bahkan orang tua rela mengeluarkan dana lebih demi menyiapkan anak mereka ikut les agar nilai ujian nasional (Unas) mereka tinggi sehingga bisa diterima sekolah kawasan atau sekolah unggulan.
Namun dengan sistem Zonasi, seakan semua tidak ada artinya.
"Namun sistem Zonasi pada PPDB tahun ini punya plus minus. Namun masih banyak plusnya ketimbang minusnya," kata Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya Agustin Poliana.
• Lakukan Curanmor di 16 TKP, Pria Asal Tuban Ini Dihajar Warga
• PPDB, Jalur Mitra Warga Masuk Jalur Zonasi
• Wanita Retardasi Mental Dicabuli Hingga Punya Anak, Pelaku Tak Mau Akui, Perangkat Desa Lapor Polisi
Sistem Zonasi tanpa sekolah unggulan memang awalnya akan memengaruhi Psikologi siswa dan orang tua. Sebab seakan tidak ada iklim kompetisi mengejar prestasi akademik. Sebenarnya tidak selamanya demikian.
Menurut Titin, panggilan akrab Agustin Poliana, iklim kompetisi akan makin menyebar. Semua sekolah akan menjadi sekolah kawasan.
"Inilah nilai plusnya. Juga kuwalitas pendidikan dari segi input siswa akan merata," kata Titin kepada Tribunjatim.com.
Selama ini, anak-anak denga prestasi akademik terbaik akan memilih sekolah di tengah kota. Sementara sekolah pinggiran nonunggulan tetap saja adalah "siswa buangan". Dengan sistem Zonasi, anak pintar di wilayahnya akan membesarkan sekolah di wilayah ini.
Tidak seperti saat ini, anak pintar menumpuk di sekolah kawasan.
"Ini momentum untuk membuktikan bahwa pemerataan pendidikan harus terealisasi. Semua sekolah berkesempatan akan menjadi sekolah kawasan. Anak-anak pintar juga akan menyabar ke setiap sekolah," kata Titin. (Faiq/TribunJatim.com).