Wanita di Ponorogo Ditemukan Tewas Dengan Luka Robek, Polisi Temukan Pisau dan Helm
Seorang perempuan bernama Sulami (38) ditemukan meninggal dunia secara mengenaskan di depan rumahnya di Desa Wringinanom, Sambit, Kabupaten Ponorogo,
Penulis: Rahadian Bagus | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Seorang perempuan bernama Sulami (38) ditemukan meninggal dunia secara mengenaskan di depan rumahnya di Desa Wringinanom, Sambit, Kabupaten Ponorogo, Senin (8/4/2019) malam.
Sulami ditemukan tewas dengan kondisi perut robek dan organ dalam terburai.
Saat ini, Unit Satreskrim Polres Ponorogo masih melakukan penyelidikan, guna memastikan penyebab kematian Sulami.
Polisi belum bisa mengungkapkan, apakah wanita ini meninggal akibat bunuh diri atau menjadi korban pembunuhan.
(VIRAL Cerita Masyarakat Palong Resahkan Pasokan Air, Saat Dicek, Ternyata Warga Minum Air Mayat)
"Bukan pembunuhan, masih belum bisa disimpulkan. Masih lidik terkait dengan motifnya. Penyebab kematian, nanti biar ahlinya yang menyampaikan," kata Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Maryoko.
"Upaya kami hari ini, melakukan giat otopsi di RSUD dr. Harjono, dan Mendatangkan Tim Forensik Bhayangkara Polda Jatim," tambahnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (9/4/2019) siang.
Ia menuturkan, kejadian tersebut terjadi pada Senin (8/4/2019) sekitar pukul 21.00.
Malam itu, sejumlah warga melapor ke Polsek Sambit atas peristiwa tersebur, dan laporan diteruskan ke Polres Ponorogo.
"Setelah ada laporan masuk, Tim Identifikasi, dan Rekskrim ke TKP. Di sana kami melakukan giat olah TKP, meminta keterangan saksi, dan mengumpulkan barang bukti berupa sebilah pisau, ponsel, helm, sample darah," katanya.
Dia mengatakan, korban pertama kali ditemukan ibunya. Saat ditemukan, sudah dalam kondisi perut robek.
(UPDATE Mayat Tanpa Kepala, Hasil Otopsi Tuntas, Guru Budi Tewas Ditebas Lehernya, Lalu Dimutilasi)
"Faktanya dari olah TKP demikian. Penyebab luka belum diketahui, nanti ahli forensik yang menyampaikan, berdasarkan hasil otopsi," jelasnya.
Pihak kepolisian sudah meminta keterangan empat orang saksi, yakni keluarga dan warga yang tinggal di sekitar korban.
Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, korban sebelumnya pernah mencoba bunuh diri dengan cara menyayat lehernya menggunakan pisau.
"Menurut keterangan saksi, pada 2018, korban pernah melakukan percobaan bunuh diri, menyayat legernya sendiri. Tapi masih bisa tertolong, karena aksinya diketahui warga," ujarnya.
Sehari-hari, Sulami memiliki aktifitas berjualan di rumah. Sulami sudah pernah bercerai, dan kini ia tinggal bersama suami sirinya.
Reporter: Surya/Rahadian Bagus
(Kasus Mayat Tanpa Kepala Dalam Koper di Blitar, Polisi Perkirakan Pelaku Orang Dekat Korban)