Bentrok dan Insiden Penembakan di TPS Tapaan Sampang, Polda Jatim Ciduk 5 Warga & Tambah Personel
Bentrok dan Insiden Penembakan di TPS Tapaan Sampang, Polda Jatim Ciduk 5 Warga & Tambah Personel.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Polisi tangkap lima orang tersangka atas insiden bentrokan yang terjadi di TPS 7 Dusun Tapaan Tengah, Tapaan, Banyuates, Sampang, pukul 09.45 WIB, Rabu (17/4/2019).
"Alhamdulillah berkat bantuan warga kami berhasil tangkap 5 orang itu," terang Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan di ruang Tribrata Polda Jatim, Rabu (17/4/2019).
Lima orang itu, sempat kabur tapi untungnya berhasil ditangkap petugas tak berselang lama usai insiden bentrok itu pecah.
• Bentrok dan Insiden Penembakkan Mewarnai Jalannya Pemilu di TPS Dusun Tapaan Kabupaten Sampang
• Bawaslu Jatim Laporkan Ada Bentrokan saat Pemilu 2019 di Sampang, Senjata Api dan Tajam Terlibat
• Tak Lunasi Biaya Haji, 111 Calon Jemaah Haji Sampang Tak Bisa Berangkat ke Tanah Suci Tahun Ini
• Umur Tua, Alat Perekaman e-KTP di 14 Kecamatan di Sampang Rusak, Dispendukcapil Hanya Bisa Perbaiki
Informasinya, bentrokan terjadi karena masalah rebutan mandat untuk saksi dalam Pileg kabupaten Sampang.
Yang menjadi rebutan adalah mandataris saksi dari Caleg Partai Hanura Dapil IV bernama Farfar.
Kelompok yang melakukan perebutan adalah kelompok bernama Muara Cs.
Kelompok Muara Cs melakukan perebutan paksa atas mandataris saksi partai caleg tersebut di beberapa loaksi TPS yang ada di Kecamatan Sampang.
Lantaran tak terima dengan perlakuan semena-mena itu, kelompok pendukung Farfar akhirnya melakukan protes balik kepada kelompok Muara Cs.
Dalam protes itu, kelompok pendukung Farfar dikomandoi oleh seorang Kepala Desa Ketapang Jaya bernama Widjan, sampat menemui kelompok Muara Cs.
Pertemuan itu benar-benar terjadi. Saat itu bentrok di antara kedua kelompok tak dapat dihindari.
Bentrokan itu tak main-main, kedua kelompok melengkapi diri dengan persenjataan yang mematikan.
Kelompok Widjan melengkapi diri dengan senjata tajam.
Sementara itu, kelompok Muara Cs tak cuma melengkapi diri dengan senjata tajam, melainkan juga membawa senjata api.
Bentrok akhirnya pecah, hingga muncullah korban luka.
Korban luka itu datangnya dari salah satu anggota kelompok Widjan, yang bernama Mansur.