Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Penderita Gangguan Jiwa Kanibal yang Memakan Jari Tangannya Sendiri Belum Dapat Rujukan ke RSJ

Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Jatim meminta pihak -pihak terkait memberikan perhatian kasus yang dialami Wiji Fitriani, penderita gangguan jiwa.

Penulis: Didik Mashudi | Editor: Melia Luthfi Husnika
SURYA.CO.ID/DIDIK MASHUDI
Wiji Fitriani penderita gangguan jiwa di Kediri yang makan jari tangan sendiri bersama neneknya Mbah Jirah di rumahnya, Kamis (18/4/2019). 

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Jaw Timur meminta pihak -pihak terkait memberikan perhatian kasus yang dialami Wiji Fitriani, penderita gangguan jiwa yang melakukan kanibal memakan jari tangannya.

"Petugas Kesehatan di Kabupaten Kediri seharusnya bisa lebih memberikan perhatikan kepada Wiji, pasien gangguan jiwa yang memakan jarinya," harap Arif Witanto, Koordinator DKR Jatim kepada TribunJatim.com, Kamis (18/4/2019).

Diungkapkan Arif, setidaknya petugas dapat melakukan tindakan proaktif dengan menjemput bola dan mengaktifkan petugas rawat jiwa mengunjungi rumah penderita.

Derita Gangguan Jiwa, Wanita Kediri Ini Dilaporkan Makan Jarinya Sendiri

Tak Sengaja Temukan Pistol di Bawah Bantal, Bocah Empat Tahun Ini Menembak Kepalanya Sendiri

Cemburu Membuat Tukang Ojek Ini Bunuh Anak Tirinya yang Sedang Hamil, Setelah Itu Minta Dihukum Mati

"Petugas jangan hanya menunggu laporan dan duduk saja. Apalagi penderita juga memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS)," ungkapnya.

Melihat kondisi gangguan jiwanya yang sudah parah, Wiji Fitriani harus secepatnya melakukan perawatan yang lebih intensif dan kontinyu. "Jari tangan kirinya sudah habis digigit," ujarnya.

Selama ini keluarganya dalam merawat jarang sekali memberikan obat penenang. "Kalau kumat (kambuh) biasanya hanya dimasukkan ke dalam kerangkeng," ujarnya.

Sementara kalau jarinya terluka karena digigit, neneknya hanya mengolesi dengan cairan rivanol pembersih luka. Padahal penderita juga mengalami gangguan luka membusuk di bagian kedua lututnya yang sudah berbau.

Luka di bagian kedua lutut itu hanya diberi perban dan diolesi cairan rivanol. "Lukanya sudah berbau, kalau disemprot cairan pembersih keluar belatungnya," tambahnya.

Melihat kondisinya yang sudah parah, Wiji harus segera dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) untuk mendapatkan penanganan medis yang lebih memadai.

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved