Gubernur Jatim Khofifah Pastikan Pasokan Energi untuk Peluasan Industri di Jatim Cukup
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjamin adanya kecukupan energi meski akan ada perluasan kawasan industri di Jawa Timur seluas 31.000 he
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjamin adanya kecukupan energi meski akan ada perluasan kawasan industri di Jawa Timur seluas 31.000 hektar dalam waktu dekat.
Gubernur perempuan pertama Jawa Timur ini mengatakan, saat ini Jawa Timur masih dalam posisi surplus energi. Dimana ada stok energi listrik sebesar 1.600 megawatt dari PLN. Sehingga menurutnya sangat mencukupi untuk kebutuhan energi bahkan jika ada ekspansi industrialisasi di Jawa Timur.
"PLN Jawa Timur masih punya stok sebesar 1.600 megawatt. Jadi untuk supplai energi industri kita sangat cukup," kata Khofifah usai sidang paripurna di Gedung DPRD Provinsi Jawa Timur, Senin (22/4/2019).
Lebih lanjut dikatakan Khofifah, kekurangan energi memang masih terjadi di Jawa Timur. Namun di kawasan terpencil khususnya di kepulauan yang memang belum mendapatkan akses listrik.
Oleh sebab itu, terkait upaya untuk memeratakan akses listrik di kawasan yang belum teraliri listrik tersebut, Khofifah mengaku sudah melakukan komunikasi dengan Menteri ESDM Ignasius Jonan untuk meminta support penyediaan Pembangkit Listrik Tenaga Surabaya (PLTS).
"Saya sudah ketemu beliau dan meminta supaya disupport PLTS. Karena potensi tenaga surya kita besar. Ada potensi sebesar 10.335 mewa watt untuk tenaga matahari, maka kita ingin itu dimaksimalkan pemanfaatannya dengan PLTS," kata Khofifah kepada Tribunjatim.com.
Wanita yang juga mantan Menteri Sosial Kabinet Kerja ini mengatakan Pemprov Jatim sudah mengantongi data pemetaan untuk potensi energi terbarukan.
Setelah tenaga surya, yang juga potensinya besar adalah tenaga angin sebesar 7.907 megawatt. Yang kemudian disusul dengan potensi listrik tenaga bioenergi sebesar 3.420 megawatt. Lalu potensi tenaga gelombang laut sebesar 1.200 megawatt dan potensi tenaga panas bumi 1.012 megawatt.
Potensi itu, khususnya yang tertinggi yaitu tenaga surya dikatakan Khofifah akan dimaksimalkan untuk supplai energi listrik di kawasan terpencil dan kepulauan.
"Untuk daerah kepulauan PLTS jadi solusi. Saya juga sudah sempat diskusi khusus dengan dirjen di Kementerian ESDM untuk bisa dapat pemetaan kita ingin tahun 2020 mudah-mudahanan bisa kita selesaikan untuk PLTS di kepulauan dan kawasan terpencil," kata Khofifah.
Sebab seharusnya proyek PLTS di Jatim sudah dimulai agak banyak. Namun lantaran harus ada pembagian dengan Jawa Barat maka Jatim ditarget bisa tuntas untuk penyediaan PLTS di tahun 2020 mendatang.
Dengan begitu, Khofifah menegaskan bahwa jika kepulauan akan disuplai dengan energi terbarukan, maka kebutuhan energi untuk ekspansi industri di Jawa Timur tidak akan menemui kendala.
"Saya ingin sampaikan, untuk ekspansi industri di Jatim kita punya stok PLN 1.600 megawatt, ini sangat besar. Dan wilayah yang masih belum dapat aliran listrik akan dijangkau dengan PLTS," tegasnya.
• Amien Rais Wacanakan People Power, Pemuda Pancasila Surabaya Siap Jadi Tameng Utama
• Luna Maya Pamer Wajah Natural dan Belum Mandi, Penampilannya Banjir Pujian, Para Artis Ikut Komentar
• Pria Gangguan Jiwa di Tulungagung Ini Meninggal, Diduga Karena kelebihan Obat Bius
Salah satu wilayah yang bakal didirikan PLTS adalah kawasan Kangean. Yang saat ini masih harus menunggu arus laut tenang untuk mengirimkan logistik pembangunan pembangkit listrik.
Di sisi lain, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak juga menjelaskan bahwa untuk energi terbarukan lebih banyak untuk penggunaan konsumsi on site. Artinya konsumsi energi dilakukan untuk wilayah tertentu dimana ia didirikan bukan untuk dijual ke PLN.