Dispendik Dasar Mojokerto Bantah Tidak Membuka PPDB Lewat Online
SDN Kesiman pada tahun ajaran 2019/2020 terancam ditutup. Pasalnya, Sekolah yang berlokasi di Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto ini kekurangan pes
Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Yoni Iskandar
lihat foto
TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - SDN Kesiman pada tahun ajaran 2019/2020 terancam ditutup. Pasalnya, Sekolah yang berlokasi di Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto ini kekurangan peserta didik.
Plt Kepala SDN Kesiman Wiyono mengatakan, beberapa tahun terakhir minat orang tua siswa untuk mendaftar menurun drastis. Hal ini disebabkan lantaran orang tua siswa lebih memilih mendaftar ke sekolah swasta. Tak jauh dari SDN Kesiman, terdapat dua sekolah dasar atau MI lain.
Padahal, kondisi gedung di SDN Kesiman terbilang masih layak. Lokasinya juga terbilang strategis dengan akses jalan yang baik. SDN Kesiman memiliki enam ruang kelas.
"Banyak wali murid memilih sekolah lain yang dianggap lebih favorit," katanya kepada Tribunjatim.com, Rabu (24/4).
Wiyono menyebutkan, tahun ini hanya terdapat 7 siswa saja. Mereka merupakan peserta didik kelas 6.
"Ke tujuh siswa itu telah menyelesaikan Ujian Nasional Berstandar Nasional (USBN) dengan mata pelajaran IPA," sebutnya kepada Tribunjatim.com.
• Grand Launching Jersey Persebaya Musim 2019, Persebaya Gandeng Desaigner Asli Surabaya
• Cucu Presiden Soekarno Peraih Suara Tertinggi Pileg 2019 Dapil Surabaya-Sidoarjo Versi Internal PDIP
• Audrey Dicecar Hotman Paris Ceritakan Kejadian Sebenarnya, Menangis Saat Ceritakan Kronologi
Ke 7 siswa tersebut merupakan siswa terakhir dalam tahun ajaran ini. Sejak 5 tahun lalu, tidak ada siswa yang mendaftar menjadi peserta didik. Ruang kelas 1 sampai kelas 5 kosong tanpa siswa.
Sementara itu, Kepala bidang Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan (Dispendik) Dasar Kabupaten Mojokerto, Mujiati mengatakan, Pihak Dispendik masih membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online di kabupaten Mojokerto.
Kendati peminatnya masih kurang dari kelas satu sampai kelas lima sekolah dasar, Mujiati akan melakukan evaluasi hingga ajaran tahun baru 2021.
“Seandainya jumlah siswa tidak mencapai 60, akan dilakukan penggabungan di sekolah terdekat dari sd ke siman.” ungkapnya.(febriantoramadani/TribunJatim.com).
