Dorong Penetrasi Pasar, Bank Indonesia Beri Pelaku UMKM Pelatihan Digital Lewat Program on Boarding
Bank Indonesia mendorong perluasan dan penetrasi pasar UMKM melalui pemanfaatan akses digital e-commerce dengan memberikan pelatihan digital.
Penulis: Fikri Firmansyah | Editor: Arie Noer Rachmawati
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fikri Firmansyah
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Bank Indonesia mendorong perluasan dan penetrasi pasar UMKM melalui pemanfaatan akses digital e-commerce dengan memberikan pelatihan digital kepada pelaku UMKM Jatim.
Pelatihan digital UMKM yang dikemas dalam program on boarding UMKM bertajuk Sukses Wirausaha di Zaman Digital ini dilakukan di Hotel JW Marriot Surabaya, 25-26 April 2019.
Kepala BI Kantor Perwakilan Provinsi Jatim, Difi A. Johansyah mengatakan, banyaknya channel penjualan saat ini sebagian besar UMKM masih lebih memanfaatkan media sosial sebagai tempat penjualan online daripada e-commerce.
• Pemkot Malang Akan Masukkan Produk dari UMKM Kota Malang ke Toko Retail Modern, Termasuk Tempe Sanan
• Peduli Geliat UMKM & Potensi Wisata Dolly-Putat Jaya, Arzeti Bilbina Apresiasi Pokdarwis Sobo Dolly
"Padahal, dengan bergabung di e-commerce atau marketplace itu bisa semakin membuka akses pasar UMKM," katanya disela-sela pelatihan.
Difi mengatakan, memperhatikan fenomena tersebut BI menyadari perlunya UMKM untuk beradaptasi dengan kondisi ekonomi digital.
"Program on boarding ini, pelaku UMKM bisa memperoleh pengetahuan dan pelatihan. Mulai teknik fotografi produk, copywriting, teknik penjualan secara maksimal lewat media sosial sampai pemasaran di marketplace. Dalam hal ini, BukaLapak," katanya.
Ke depan, lanjut dia, BI juga memiliki sejumlah program untuk membuka akses pasar ekspor bagi produk UMKM yang telah siap ekspor.
• Komite Ekonomi Industri Nasional Minta BUMN Bermitra Aktif dengan Perusahaan Swasta dan Pelaku UMKM
• Cari Bibit Mitra Baru, GOJEK Beri Pelatihan Wirausaha untuk 150 UMKM Muslimat NU di Batu
“Ini sejalan dengan program BI untuk meningkatkan ekspor sehingga mampu mengurangi defisit transaksi berjalan yang saat ini sedang terjadi," tuturnya.
BI berharap, layaknya pesawat setelah on boarding, UMKM Jatim dapat terbang dengan kualitas dan kapasitas produksi yang baik serta dapat memperluas akses pasarnya.