Hujan Deras 2 Hari Berturut-turut, Pematang Sawah di Pinggiran Kota Bangkalan Tergenang Air
Hujan deras dalam dua hari terakhir menyebabkan petak-petak sawah di pinggiran kota, Desa Bilaporah Kecamatan Socah tergenang air, Selasa (30/4/2019).
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, MADURA - Hujan deras dalam dua hari terakhir menyebabkan petak-petak sawah di pinggiran kota, Desa Bilaporah Kecamatan Socah, Bangkalan tergenang air, Selasa (30/4/2019).
Beruntung, masa panen telah berakhir. Sehingga genangan air tidak mengganggu atau merusak tanaman padi.
Kendati demikian, sejumlah petani tampak kerepotan ketika melakukan penyemaian bibit padi lantaran ketinggian air hampir separuh menutupi bibit padi.
"Air terlalu tinggi. Jika nanti sore surut, bibit langsung ditanam," ungkap seorang petani di sela-sela melakukan penyemaian bibit padi di area persawahan Desa Bilaporah.
• Banjir Pasuruan, Jalur Kereta Api yang Terdampak Banjir Sudah Bisa Dilewati
• Ketinggian Banjir Pasuruan Mulai Berkurang, Jalur Kereta Api yang Terendam Air Mulai Dinormalkan
Pantauan di lokasi, air tak hanya menggenangi area persawahan.
Namun luapan air juga bergerak menerjang pematang sawah.
Kondisi ini lantaran keberadaan sungai tidak mampu menampung volume air.
Para bocah berdatangan untuk bermain air. Sementara para petani terpaksa menuntum sepeda angin saat mengangkut hasil panen.
Kasubbag Perencanaan dan Evaluasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan Moeh Ridwan mengungkapkan, luapan terjadi lantaran terjadi rob di pesisir barat kota pada Senin (29/4/2019) malam.
"Tadi malam sekitar pukul 8 terjadi rob. Air laut pasang dan mengakibatkan aliran air hujan ke laut melalui sungai kembali lagi," ungkap Ridwan.
• Banjir Bangil-Pasuruan, Perjalanan KA Tawangalun Malang-Banyuwangi Dibatalkan, Segera Refund Tiket
• Guyuran Hujan Deras Bikin Tanggul Sungai Kalisadar di Mojokerto Jebol, 3 Desa Terkena Dampak Banjir
Ia menjelaskan, hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan dari para mantri tani terkait kerusakan ataupun gangguan hama akibat kondisi tersebut.
"Masa panen pertama baru saja usai. Sehingga tingkat kerusakan bisa diminimalisir," jelasnya.
Ridwan menambahkan, kondisinya dipastikan akan berbeda ketika memasuki musim tanam.
Genangan air akan mengakibatkan benih padi rusak.
"Kerusakan benih padi akan diganti oleh provinsi. Namun sebelum diganti, ada tim pengamat dari provinsi yang menentukan tingkat kerusakan," pungkasnya. (Surya/Ahmad Faisol)