Avanza Tertabrak Kereta di Perlintasan Tanpa Palang di Tulungagung, Sopir Tewas di Lokasi
Sebuah minibus jenis Toyota Avanza tertabrak kereta api di perlintasan tanpa palang pintu Desa/Kecamatan Rejotangan, kabupaten Tulunaggung, Jawa Timu
Penulis: David Yohanes | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Sebuah minibus jenis Toyota Avanza tertabrak kereta api di perlintasan tanpa palang pintu Desa/Kecamatan Rejotangan, kabupaten Tulunaggung, Jawa Timur, Rabu (1/5/2019) sekitar pukul 17.00 WIB.
Mobil dengan nomor polisi AG 1068 SC ini dikemudikan oleh Suhit (43) warga Desa Panjerejo, Kecamatan Rejotangan.
Menurut Kapolsek Rejotangan, AKP Tohir, perlintasan tersebut adalah jalan kampung yang biasa dipakai warga.
“Itu bukan jalan utama, tapi jalan yang biasa dipakai warga menuju tambangan (perahu penyeberangan),” terang Tohir kepada Tribunjatim.com.
Saat itu korban mengendarai mobil itu sendirian, hendak melintas ke arah utara.
Diduga korban kurang berkonsentrasi. Saat akan melewati rel, sudah terdengar klakson kereta dari arah timur.
Warga sekitar juga sudah memberi peringatan agar tidak melintas.
“Korban sepertinya tidak memperhatikan kondisi sekitar. Dia tidak tengok kanan-kiri,” lanjut Tohir kepada Tribunjatim.com.
Saat mobil korban ada di atas rel, kereta Rapih Dhoho dengan nomor lokomotif CC 2039815 melaju kencang dan menabraknya dari arah kanan.
• Jembatan Cagar Budaya Khuripan Kota Malang Dicoret Sekelompok Pemuda
• Muncul Lima Nama Calon Pengganti Risma di Pilwali Surabaya 2020, Didominasi Nama-Nama Muda Ini
• Desa Dawar Sering jadi Langganan Banjir Kiriman, Ini Tanggapan Wakil Bupati Mojokerto
Mobil dengan warna silver ini sempat terseret hingga sekitar 150 meter.
Kereta ini menabrak tepat di bagian ruang kemudi, dan membuat Suhit meninggal dunia.
“Korban meninggal dunia di lokasi, karena luka parah di bagian kepala,” ujar Tohir.
Mobil korban sempat terguling dalam proses evakuasi.
Jenazah Suhit kemudian dievakuasi ke Instalasi Pemulasaraan Jenazah (IPJ) RSUD dr Iskak.
Informasi yang didapat di antara warga, Suhit adalah anggota Banser Rejotangan.
Dia pernah menjabat mantan Ketua Gerakan Pemuda Anshor Desa Panjerejo.
Saat itu korban hendak menjenguk anaknya di pondok pesantren.
Ia memilih jalan pintas melalui jalan kampung, menuju perahu penyeberangan. (David Yohanes/Tribunjatim.com)