Terinspirasi Kembangkan Kopi, Mahasiswa Universitas Brawijaya Ciptakan Coffiar sebagai Bahan Skripsi
Alphianno Diza Kambodji, mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (UB) Malang sedang mengerjakan skripsinya.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Melia Luthfi Husnika
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Alphianno Diza Kambodji, mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (UB) Malang sedang mengerjakan skripsinya.
Awalnya ia bingung akan membahas apa. Dari hasil diskusi akhirnya diperoleh ide.
"Dosen saya Bu Wenny Bekti Sunarharum STP MFoodSt PhD kan ingin mengembangkan kopi. Yang ngetren sekarang kan gastronomi. Akhirnya bikin Coffiar," jelas Alphianno pada suryamalang.com, Senin (6/5/2019).
Coffiar terbuat dari pengolahan alginat atau ganggang dipadu dengan ekstrak kopi Aceh Gayo.
Coffiar itu mirip "caviar" namun rasanya kopi. Ada rasa kresnya," katanya.
• Hasil Rekapitulasi Suara KPU Kabupaten Malang, PKB dan PDI Perjuangan Dipastikan dapat 12 Kursi
Untuk skripsinya ini, ia dibantu tiga dosen yang memiliki bidang masing-masing. Yaitu Wenny Bekti Sunarharum bagian sensori, Tujung Mahatmanto STP MSi PhD bagian bioteknologi dan Mokhamad Nur STP MSc berfokus pada Hidrokoloid.
Untuk jadi Coffiar, lama pembuatannya pada bahan dasar Alginatnya yang harus diblender dulu agar campurannya merata.
Agar gelembungnya hilang, maka harus dimasukkan ke lemari pendingin selama 24 jam dan ditutup.
Setelah itu bisa dibuat "caviar" dengan memasukkan cairan itu ke suntikan dan dibuat Coffiar. Hasil suntikan mirip telur ikan itu dimasukkan ke wadah berisi kalsium dan air.
• Produk Serum Herbal Anti Penuaan Dini Buatan Mahasiswa UB Manfaatkan Minyak Kemiri dan Almond
"Harus telaten karena manual" kata Wenny tentang pembuatan Caffiar. Namun ke depan jika dikembangkan harus pakai alat. Setelah itu hasilnya disaring. Jika dimasukkan ke sendok mirip caviar. Hasilnya bisa dibuat isi minuman seperti jus atau makanan. Namun ini masih dikembangkan dulu karena harus disensori dulu kekurangannya apa. Juga akan diberi bakteri baik agar bisa aman buat pencernaan.
Sedang alasan pemakaian kopi sebagai diversifikasi. Apalagi Indonesia juga kaya kopi.
"Sekarang kopi sebagai flavour juga sedang trend," jawab Wenny. Bagi Alphianno, bergabung dengan tiga dosen hebat itu membuatnya senang.
"Senang dong. Jadi banyak ilmu yang didapat. Apalagi awalnya gak kepikiran bikin ini," jawabnya.
(Sylvianita widyawati)