Semarak Ramadan 2019
Keutamaan Salat Dhuha di Bulan Puasa serta Waktu Paling Afdal Lengkap dengan Niat, Tata Cara dan Doa
Berikut keutamaan salat dhuha saat bulan Ramadan beserta tata cara, niat, dan waktu yang dianjurkan.
TRIBUNJATIM.COM - Hari ini adalah ibadah puasa hari keempat Ramadan 1440 Hijriah bagi umat Muslim di Indonesia.
Selama Bulan Ramadan, umat dianjurkan berlomba-lomba dalam kebaikan, termasuk memperbanyak amalan.
Satu di antara amalan bulan puasa yang dianjurkan adalah ibadah salat dhuha, tadarus Al Quran, hingga zakat dan bersedekah.
Saat menjalankan salat dhuha di bulan Ramadan pun menjadi sangat istimewa.
• Yang Harus Dilakukan Ketika Sudah Masuk Waktu Imsak Namun Belum Subuh, Masih Boleh Makan dan Minum?
Sebab, pahala serta keberkahan yang diberikan oleh Allah SWT menjadi berlipat ganda.
Salat dhuha adalah salah satu salat sunnah yang istimewa.
Dalam sejumlah hadits shahih disebutkan berbagai keutamaannya.
Apalagi jika dilaksanakan saat bulan puasa Ramadan 2019/1440 H.
• Hal yang Membatalkan Puasa Menurut Para Imam Besar 4 Madzhab, Syafii, Maliki, Hanafi dan Hanbali
“Shalat Dhuha adalah wasiat khusus dari Nabi `kepada Abu Hurairah dan kepada seluruh umat beliau secara umum.” (Imam Thabari)
“Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa ia berkata, ‘Kekasihku (Rasulullah) memberikan pesan (wasiat) kepadaku dengan tiga hal yang tidak pernah aku tinggalkan hingga aku meninggal nanti. Yaitu puasa tiga hari setiap bulan, shalat Dhuha, dan tidur dalam keadaan sudah mengerjakan shalat witir.” (HR. Bukhari)
Jelas dari hadits tersebut, bahwasanya Rasulullah mewasiatkan umatnya untuk sebisa mungkin merutinkan shalat Dhuha!
Mengutip laznahwanur.org, salat dhuha adalah salat awwabin, yakni sholatnya orang-orang yang taat.
• Download Jadwal Buka Puasa dan Imsakiyah Ramadan 1440 Hijriah di Surabaya dan 34 Kota di Indonesia
Merutinkan shalat dhuha menjadikan seseorang dicatat sebagai orang-orang yang taat.
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: “Kekasihku (Muhammad) mewasiatkan kepadaku tiga perkara yang aku tidak meninggalkannya: agar aku tidak tidur kecuali setelah melakukan shalat witir, agar aku tidak meninggalkan dua rakaat shalat Dhuha karena ia adalah shalat awwabin serta agar aku berpuasa tiga hari setiap bulan” (HR. Ibnu Khuzaimah; shahih)
Dua Rakaat Dhuha sebagai Sedekah