Anggota KPPS di Tambaksari Wafat, Tri Rismaharini Bujuk Anak-anak yang Ditinggalkan Tetap Sekolah
Total tujuh kali Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjalankan takziah ke rumah duka keluarga anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
Penulis: Delya Octovie | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Total tujuh kali Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjalankan takziah ke rumah duka keluarga anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
Pada takziah yang ketujuh ini, Risma mendatangi rumah almarhum Suroso (52) di Tambak Sari, pada Sabtu (11/5/2019).
Risma disambut oleh istri almarhum, Kasianti (35) dan ketiga anaknya, Lucky Perdana (16), Fandi Bondan (12) serta Bella Putri (5).
Keluarga tersebut menceritakan, bahwa almarhum yang merupakan petugas Linmas penjaga TPS 02 Ploso, Tambak Sari, meninggal setelah 8 hari dirawat di Rumah Sakit (RS) Dr. M. Soewandhie, lalu dipindah 2 hari ke RS Dr. Soetomo.
(Buka Bersama di Dupak, Tri Rismaharini Beberkan Program Beasiswa D3 untuk Anak-anak Eks Lokalisasi)
Ditinggal oleh tulang punggung keluarga yang sehari-hari bekerja sebagai tenaga serabutan, menjadi pukulan keras bagi Kasianti dan anak-anaknya.
Risma lalu menawarkan bantuan tempat tinggal di Rumah Susun (Rusun) Keputin atau Tambak Wedi.
“Monggo, ayo tak pindahkan ke Rusun Keputih, atau Tambak Wedi. Di sana enak, sudah ada perabotan juga. Kalau mau, hari ini saya pindahkan, saya bantu juga untuk pindahan. Biar tenang, tidak nyewa Rp 350 ribu per bulan," kata Wali Kota Risma kepada istri almarhum.
Kemudian, Risma mengutarakan keinginannya agar anak-anak Kasianti tetap sekolah.
Risma berjanji akan membantu mencarikan sekolah minimal sampai lulus SMA, terlebih untuk Fandi Bondan yang merupakan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
"Tidak perlu bingung, untuk biaya sekolah nanti saya bantu. Nanti sekolahnya dipindahkan yang paling dekat dengan pilihan rusun. yang (anak) nomer dua, saya sekolahkan inklusi. Yang paling kecil bisa sekolah paud di sana, harus lanjut sekolah. Apapun yang terjadi, apalagi yang anak pertama sudah kelas satu SMA, kurang 2 tahun lagi lulus, jangan putus sekolah, saya bantu," tuturnya.
(Istri Petugas KPPS yang Meninggal Minta Pekerjaan pada Tri Rismaharini, Ini Reaksi Sang Wali Kota)
Si sulung Lucky Perdana sempat mengaku enggan melanjutkan sekolah dan ingin membantu ibunya. Risma dengan berbagai cara berusaha membujuk Lucky untuk tetap sekolah.
Selain bantuan berupa santunan, pendidikan dan tempat tinggal, Wali Kota Risma juga akan mencarikan pekerjaan bagi Kasianti, agar tetap bisa bekerja dan menjaga anak-anaknya saat tinggal di rusun nanti.
"Nanti sampeyan (Anda), saya carikan pekerjaan di taman yang tidak jauh dari tempat tinggal di depan rusun, sambil bisa nunggu anak yang paling kecil," ucap Risma.
"Biar ibunya saja yang kerja, anaknya jangan dulu, belum waktunya. Eman, anak panjenengan (Anda) jangan dibolehin putus sekolah lho ya," pesannya.
Sementara itu, Kasianti menceritakan bagaimana kondisi suaminya saat jelang meninggal yang mengeluhkan sakit di bagian kepala.