Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ini Deretan Politisi Populer Diprediksi Gagal ke DPR RI, Caleg Duafa Kalah Bersaing di Dapil Neraka

berikut ini deretan politisi populer yang gagal dan berhasil lolos ke kursi DPR RI, siapakah mereka? simak selengkapnya

Penulis: Elma Gloria Stevani | Editor: Adi Sasono
Tribun Jakarta
Faldo Maldini dan Jansen Sitindaon 

TRIBUNJATIM.COM - Sejauh ini banyak kabar yang menyiarkan tentang sejumlah politisi terkenal yang diprediksi lolos ke Senayan.

Namun, adapula sejumlah poltisi popular yang maju dan bersaing untuk berebut kursi parlemen terancam gagal ke Senayan.

Deretan caleg yang diprediksi gagal ke Senayan itu pun angkat bicara mengenai kecilnya kesempatan untuk lolos.

Ferdinand Hutahaean

Ferdinand Hutahaean
Ferdinand Hutahaean (Tribun Jakarta)

Ferdinand Hutahaean selaku caleg Partai Demokrat mengatakan bahwa dia sudah memprediksi dirinya tak akan lolos ke DPR RI.

Sementara ia maju dari Dapil Jawa Barat V mencakup Kabupaten Bogor.

Baginya, Dapil Jawa Barat V merupakan ‘Dapil Neraka’, kendati ia harus bersaing dengan sejumlah caleg incumbent yang dapat dikatakan terkenal.

Sejumlah nama tersebut yaitu Fadli Zon, Adian Napitupulu, Riza Patria dan lain sebagainya.

"Memang persaingan di dapil Jabar v ini cukup ketat, tokoh-tokoh incumbent nama-nama populer kemudian pendatang baru cukup populer ada Faldo Maldini terus putranya Airlangga Hartanto," ucap Ferdinand Hutahaean seperti dilansir dari tayangan YouTube program Kabar Petang TVOne, Jumat (10/5/2019).

"Memang di sana itu dapil nerara betul, dapil yang sangat berat untuk kontensasi sesama kader partai dan kontentasi antar partai," tambahnya.

Namun, Ferdinand Hutahaean menegaskan dirinya cukup popular di kalangan masyarakat namun dia menemukan kendala saat turun ke lapangan.

"Popularitas saya di bogor itu sebetulnya cukup dikenal, tapi demokrasi kita yang berbiaya tinggi menjadi beban tersindiri," ucapnya.

"Dan saya merasakan betul saya beberapa kali membuat acara sosialisasi pertemuan dengan warga itu selalu terbebani dengan biaya transport," sambungnya.

Alhasil ia memprediksi dirinya tak akan lolos ke Senayan.

"Saya ga mau mengikuti demokrasi yang mahal biayanya. Maka sejak lama saya sudah tahu saya tak akan terplih dengan pola sepeti ini dan saya ikhlas," tandasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved