Sepuluh Hari Awal Ramadan, Harga Daging Ayam Menggila, Bumbu Dapur Naik Perlahan
Hingga hari ke enam puasa Ramadan 1440 H, harga bahan pokok dan daging ayam di Lamongan Jawa Timur masih melejit alias mrangkat naik terus.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Hingga hari ke enam puasa Ramadan 1440 H, harga bahan pokok dan daging ayam di Lamongan Jawa Timur masih melejit alias mrangkat naik terus.
Bahkan bumbu dapur terpantau naik secara bertahap pada sepuluh hari pertama Ramadan ini. Ada berbagai sebab yang menyebabkan harga itu tetap tinggi dan merangkak naik.
Ada beragam pemicu yang menurut sejumlah pedagang menjadi penyebab harga - harga itu naik.
Dari alasan pasokan tersendat sampai Ramadan yang menjadi alasan harga kebutuhan pokok itu naik.
Bertahannya harga tinggi dari sebelum sebelum puasa itu terjadi di Pasar Babat, Sidoharjo, Sukodadi, Sekaran dan Blimbing.
Hasan (45), penjual daging ayam ras berpartai besar mengungkapkan, harga daging ayam sebelum Ramadan hanya sekitar Rp 30 ribu perkilogram. Namun lonjakan harga itu mulai terasa pada H-1 Ramadan yaitu, mencapai Rp 36 ribu perkilogram." Kalau sekarang bertahan pada harga Rp 34 per kilogram," kata Hasan kepada Surya.co.id (TribunJatim.com grup), Minggu (12/05/2019).
• ART Syahrini Tiba-tiba Masuk saat Minum Teh di Rumah Mewah, Sikap Sang Artis dan Adik Jadi Sorotan
• Pria yang Ancam Penggal Jokowi Telah Ditangkap Polisi di Bogor, Masih Berusia 25 Tahun
• Satu Tahun Serangan Bom Surabaya, Briptu Ahmad Muaffan Alaufa Masih Rasakan Dengung pada Telinganya
Hasan dan sejumlah pedagang lainnya tidak merasa aneh adanya kenaikan harga kebutuhan pokok, termasuk harga daging ayam.
Seperti teragenda, katanya, setiap menjelang Ramadan hingga sepuluh hari pertama puasa harga kebutuhan pokok, ikan, daging ayam termasuk bumbu dapur serentak naik.
"Ini juga terjadi pada sepuluh terakhir Ramadan atau menjelang Idul Fitri," kata Musalamah pedagang di Pasar Sekaran.
Menurutnya, kenaikan harga itu terjadi akibat pernainan para pemasok, termasuk para tengkulak.
Seperti harga daging ayam potong, pemasok mulai menaikkan harga untuk ayam hidup secara bertahap sejak menjelang Ramadan dan sampai sekarang.
Dari harga Rp 18 ribu perkilogram sampai sekarang tembus Rp 22 ribu kilogram.
"Ayam potong hidup itu hitungan jualnya ya juga perkilogram, bukan perekor," katanya.
Lantaran para pemasok, semisal dari Blitar, Nganjuk dan Kediri menaikkan harga ayam hidup, maka pedagang di tingkat pengecer harus mengikuti.
Pedagang tidak mau menanggung rugi, karena harga kulakan juga naik.
"Alhamdulillah penjualannya juga cukup banter (banyak maksudnya, red)," kata Zuraidah, pedagang di Pasar Ikan Lamongan.
Sementara harga sembako, bertahan untuk gula pasir Rp 11.500 per kilogram, minyak goreng curah Rp 10.500 perliter daging sapi Rp 120 ribu perkilogran, telur ayam Rp 23 ribu per kilogram, beras IR 64 Rp 7.500 per kilogram dan tepung terigu Rp 11 ribu per kilogram.