Polrestabes Surabaya Imbau Pemilik Jasa Penukaran Uang Pinggir Jalan Tidak Pamerkan Bendelan Uang
Menjelang Lebaran, bisnis penukaran uang baru di pinggir jalan mulai meramaikan sejumlah ruas jalan di Surabaya.
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nur Ika Anisa
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Menjelang Lebaran, bisnis penukaran uang baru di pinggir jalan mulai meramaikan sejumlah ruas jalan di Surabaya.
Sejumlah orang duduk dipinggir jalan 'menjajakan' sejumlah bendel uang nomila kecil yang bisa ditukarkan oleh uang nominal besar pengguna jalan.
Polisi menyebut bisni penukaran uang di jalan seperti ini dapat berpotensi menjadi sasaran pelaku kejahatan.
Polisi mengimbau agar pemilik jasa penukaran uang lebih berhati-hati, terlebih saat menawarkan sejumlah uang kepada pengendara yang melintas.
(Bank Indonesia Sebar Mobil Kas Keliling Penukaran Uang di Surabaya, Ini Jadwal dan Lokasinya)
"Tolong lebih waspada lagi, kami patroli ingatkan mereka supaya tidak tejadi pencurian, perampasan," kata Kasat Binmas Polrestabes Surabaya Kompol Muhammad Fatoni, Selasa (14/5/2019).
Muhammad Fatoni mengatakan, penyedia penukaran uang cukup rawan menjadi sasaran pelaku kejahatan seperti penipuan dan perampasan.
Sebab, para penyedia penukaran uang ini berjajar di sepanjang jalan raya dengan menumpuk berbendel-bendel uang.
Terkadang mereka juga mengangkat sejumlah bendel uang dan mengarahkan ke arah jalanan sembari menawarkan jasanya
Polisi mengimbau agar para penyedia jasa untuk hanya memajang beberapa lembar contoh uang baru. Sementara persediaan disimpan agar tidak menjadi sasaran pelaku kejahatan.
"Jangan sampai terjadi kejahatan curas, curat dan curanmor, apalagi ini di sepanjang jalan tidak menutup kemungkinan pelaku kejahatan," katanya.
(Jadwal Penukaran Uang Bank Indonesia Jelang Lebaran 2019, Catat Tempatnya!)
Selain itu, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat yang akan menukar uang untuk mengecek kembali uang tersebut untuk mengantisipasi uang palsu.
Sementara itu, Fauzan (37) seorang penyedia jasa penukaran uang baru mengatakan antisipasinya saat berjualan dengan mengajak beberapa keluarga seperti istri dan adiknya.
Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi penipuan maupun kejahatan saat menawarkan uang baru.
"Puasa seminggu, disini nanti gantian sama istri sama saudara. Kalau takut ya tidak juga, disini ada saudara, ada barengan kalau ada yang curiga-curiga kan ada yang lain juga," kata Fauzan.
"Saya sudah tujuh tahun, biasanya jam 09.00 WIB sampai nanti mau buka jam 17.30 pulang," katanya.
Harga penukaran yang ditawarkannya pun bermacam-macam mulai dari Rp 2 ribu, Rp 5 ribu, Rp 10 ribu dan Rp 20 ribu.
"Ga banyak (untung) kalau Rp 2 ribu totalnya Rp 100 bisa untung Rp 15 ribu," katanya.
(Jasa Marga Surabaya-Gempol akan Gelar Penukaran Uang Saat Pembukaan Posko Arus Mudik)