Dukung Santri Usaha Ternak Ayam, Kementan Bagikan 5.000 Ayam Joper ke 10 Ponpes di Kabupaten Gresik
Kementerian Pertanian (Kementan) membagikan bantuan sebanyak 5.000 ekor ayam jowo super (joper) untuk 10 pesantren di Kabupaten Gresik.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Kementerian Pertanian (Kementan) membagikan bantuan sebanyak 5.000 ekor ayam jowo super (joper) untuk 10 pesantren di Kabupaten Gresik.
Masing-masing pesantren ini mendapatkan jatah 500 ekor ayam joper yang berusia 1 bulan.
Selain 5.000 ayam joper, Kementan juga membagikan pakan 1 ton serta dana sebesar Rp 3 juta untuk membuat kandang.
• Sepekan Pasca Banjir Kali Lamong, Kerugian di Gresik Capai Rp 78,843 Miliar, ini Rinciannya
• Icon Mall Gresik Gelar Banjir Diskon dan Gema Ramadan Night Sale, Ada Banyak Gerai Baru
Pembagian ayam, pakan, hingga dana kandang ini merupakan rangkaian program Kelompok Tani Santri Milenial (KTSM).
Program ini untuk mendukung agar para santri di pesantren bisa berwirausaha serta belajar ilmu wirausaha ternak ayam di pondok pesantren.
“Harapan kami program ini menjadi stimulus santri-santri tani milenial dalam berwirausaha," ujar Luki Amar Hendrawati, fasilitator program dari Kementan.
Adapun 10 pondok pesantren yang mendapat bantuan antara lain PP Al Hikmah, PP Miftahul Ulum, Mambaul Ulum, PP Al Miftah, PP Robithotul Ashfiya, PP Al Karimi, PP Mamba'ul Ihsan, PP Al Muniroh, PP Salafy Al Fitroh dan PP Daruttaqwa.
Sebelumnya para santri telah diberikan pendampingan di PP Al qona'ah tentang pelatihan pembuatan kandang, pemeliharaan, pembuatan pakan hingga pemanfaatan feses ayam untuk pupuk kandang.
Luki yang juga Dosen Politeknik Pembangunan Pertanian Malang menambahkan, setelah pemberian bantuan, setiap KSTM masih mendapatkan pendampingan dari Dinas terkait dan mahasiswa PKL Politeknik Pembangunan Pertanian Malang.
• Kontes dan Pasar Bandeng akan Kembali Hadir di Gresik, Petani Tambak Mulai Mendaftar
• Tolak Seruan People Power, Ketua MUI Gresik: Masyarakat Harus Jaga Ukhuwah Islamiyah dan Wathoniyah
"Kurang lebih selama 3 bulan," jelasnya.
Sekretaris Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) NU Gresik, Imam Junaidi mengatakan, setelah ini diharapkan banyak program dari Kementerian lainnya yang bisa didapatkan pondok pesantren.
"Kami sangat ingin membentuk jiwa jiwa entrepreneurship dari golongan santri dikemudian hari," jelasnya. (Surya/Willy Abraham)