Pemkab Trenggalek Dorong Wisata Heritage di Kecamatan Panggul, Targetkan Wisatawan dari Yogyakarta
Wisata heritage di Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek tengah gencar di dorong.
Penulis: David Yohanes | Editor: Melia Luthfi Husnika
TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Wisata heritage di Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek tengah gencar di dorong.
Pada tahun 2020, Pemkab Trenggalek berencana mendirikan museum di wilayah itu untuk menampung benda-benda peninggalan yang sempat di temukan di sana.
Plt Bupati Trenggalek M Nur Arifin mengatakan, Kecamatan Panggul punya potensi wisata heritage setelah beberapa barang peninggalan di temukan di wilayah itu.
• Akhir Safari Ramadan 2019, Mas Ipin Minta Masing-masing Daerah di Trenggalek Kembangkan Potensi
Penemuan tersebut, misalnya, uang koin dari dinasti lama, guci, patung, dan benda-benda lain di area persawahan di Desa Gayam.
Beberapa waktu lalu, Balai Arkeologi Yogjakarta telah meneliti sementara wilayah tersebut. Sayang, penelitian belum tuntas dan baru akan dilanjutkan pasca-Lebaran.
"Di Panggul banyak wisata heritage yang bisa dikembangkan. Konon, dulu ceritanya di sana juga banyak pabrik punya pengusaha Tionghoa. Ini masih ditelusuri," kata pria yang akrab disapa Mas Ipin, Minggu (26/5/2019).
Beberapa waktu lalu, ia menggelar kegiatan di Panggul. Bersama perangkat daerah setempat, rencana pengembangan wisata heritage di sana sempat disinggung.
• Mas Ipin Menginap di Rumah Berdinding Anyaman di Desa Puru, Bahas Susu hingga Trenggalek Zaman Dulu
Salah satu usaha untuk menelusuri jejak-jejak masa lalu Panggul, yakni dengan membentuk Dewan Cagar Budaya. Selama ini, Mas Ipin mengakui, pemugaran situs lama masih salah manajemen.
"Seperti persinggahan Jenderal Soedirman itu. Sudah direnovasi sedemikian rupa, tapi tidak persis seperti dulu. Kami butuh orang-orang yang bisa membantu di Dewan Cagar Budaya itu nanti," imbuhnya.
Panggul, kata dia, juga punya cerita rakyat yang kuat soal masa lama. Cerita orang-orang lama menyebutkan, ada Kampung Pecinan di Panggul.
"Katanya dulu di situ tempat kapal Belanda bersandar. Kalau di lihat, kantor Kecamatan Panggul yang peninggalan itu lebih besar dari Pendopo, bisa jadi di situ memang dulu salah satu kantor pemerintahan Belanda yang besar," ungkapnya.
• Safari Ramadan di Kecamatan Suruh dan Pole, Mas Ipin Ajak Warga Trenggalek Gotong Royong
Camat Panggul, Edif Hayunan, mengatakan, penemuan barang kuno di Panggul bermula sejak sepuluhan tahun lalu. Namun, penelaahan lebih dalam baru dilakukan beberapa bulan belakangan.
"Awalnya ditemukan uang koin cina 50 kilogram. Tapi sudah terjual oleh warga," kata Edif.
Kini, barang-barang penemuan lain yang sudah terkumpul bakal tengah disimpan. Barang-barang ini akan mengisi museum yang akan dibangun tahun 2020.
Harapannya, museum akan banyak menarik hati wisatawan dari Yogyakarta untuk mampir ke Panggul. Akses dari Yogjakarta ke Panggul lebih mudah setelah adanya jalur lintas selatan.
"Targetnya wisatawan dari Jogja bisa datang ke Panggul. Dan di area wisata Mataraman yang konsen di wisata heritage belum banyak. Kebanyakan di wisata alam. Kita mau mengangkat lebih dulu," tutur Mas Ipin.