Kelabui Pakai Topi Security, Komplotan Bobol ATM Ganjal Dengan Tang, Kepergok Polisi Saat Patroli
Kelabui Pakai Topi Security, Komplotan Bobol ATM Ganjal Dengan Tang, Kepergok Polisi Saat Patroli di Gresik.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Polres Gresik menangkap komplotan pembobol ATM di gerai ATM Gresik Kota Baru, Kecamatan Manyar.
Para pelaku merupakan komplotan pembobol ATM antar kota.
"Para pelaku ini terbilang spesialis karena pencuri ATM di sejumlah wilayah lintas provinsi," ujar Kapolres Gresik, AKBP Wahyu S. Bintoro saat pers rilis di halaman Mapolres Gresik, Selasa (28/5/2019).
• Dua Operator Kapal di Gresik Tolak Masuknya Kapal Baru, Minta Pemkab Kaji Ulang & Buat Perencanaan
• Ada Pos Polisi Rasa Istana Negara Jakarta di Gresik, Pantau Arus Lalin & Edukasi Bangunan Sejarah
• Bupati Gresik Sambari Halim Radianto Lantik 6 Pejabat Eselon II Baru, Berikut Daftar Jabatannya
Ketiga pembobol ATM di gerai ATM Gresik Kota Baru, Kecamatan Manyar, yakni Rei (22) dan Redy (40) keduanya warga Kecamatan Kota Agung Timur, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung dan Siswo (41) warga Kecamatan Prambon, Kabupaten Sidoarjo.
Mereka bisa dibilang spesialis, di Jawa Barat pelaku sudah beraksi sebanyak 43 TKP, Jawa Tengah sebanyak 28 TKP, Banten sebanyak 8 TKP, Jakarta sebanyak 5 TKP, Yogyakarta sebanyak 5 TKP, di luar pulau Jawa sebanyak 22 TKP sedangkan di Jawa Timur mereka beraksi di 26 TKP termasuk di Kabupaten Gresik.
Informasi awal atm Bank Jatim ada pembobolan ATM pada tanggal 15 Maret 2019.
Tim black panther saat sedang patroli di daerah Manyar kemudian mencurigai satu unit mobil jenis Terios warna hitam pukul 02.00 WIB.
Petugas langsung masuk kedalam gerai dan melihat Rey dan Redy sedang beraksi lalu diamankan dan dilakukan penggeledahan di dalam mobil lalu ditemukan sejumlah uang dan barang bukti ATM, Tang, Garpu dan Kawat.
"Satu orang Lampung DPO sedang kita lakukan pencarian," ujar Wahyu.
Saat beraksi di dalam gerai ATM mereka menggunakan jaket dan topi hitam bertuliskan Security untuk mengelabui.
Ketiga tersangka itu mempraktekkan aksinya dengan cara melakukan transaksi mengambil uang di ATM jenis wincor sebesar Rp 1.250.000 lalu saat uang mau keluar diganjal dengan garpu besi pengait dan tang.
"Pakai ATM yang ada uangnya, saldo tidak berkurang dan uangnya bisa diambil," tambahnya.
Ketiganya saat beraksi sekali transaksi mendapat upah sebesar 3 sampai 5 juta.
Barang bukti, 2 kartu ATM BRI, 1 kartu ATM Bank Niaga, 1 kartu ATM Bank Mandiri, 3 kartu ATK Bank BNI dan uang sebesar Rp 8,3 juta diamankan.
Setiap orang di daerah ada satu orang yang menjadi bertugas sebagai guide mengantar dua pelaku yang bertugas sebagai eksekutor di gerai-gerai ATM.
"Saya cuman ngantar di Sidoarjo, Mojokerto dan Bangil Pasuruan," ujar Siswo salah satu tersangka.
Dalam konferensi pers Satreskim Polres Gresik mengungkap 1.033 kasus dalam kurun waktu 12 hari. Yakni, Premanisme 676 kasus, prostitusi 5 kasus, perjudian 11 kasus, narkoba 18 kasud, miras 268 kasus dan petasan 55 kasus.