Jelang Malam Lebaran, Warga Pamekasan Dihibur dengan Musik Daul Madura dan Atraksi Can-Macanan
Jelang penghujung bulan Ramadan, masyarakat Pamekasan memiliki tradisi menggelar musik tradisional, yakni musik daul.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, MADURA - Jelang penghujung bulan Ramadan, masyarakat Pamekasan memiliki tradisi menggelar musik tradisional, yakni musik daul.
Selain musik daul, biasanya juga akan dihibur atraksi can-macanan.
Irul pemain musik daul mengatakan, pagelaran musik daul adalah agenda tahunan warga Pamekasan yang digelar menjelang tiga hari malam lebaran.
• Jelang Hari Raya Idulfitri, Warga Pamekasan Berburu Sandal Murah di Taman Monumen Arek Lancor
• Kodim Pamekasan Sediakan Rest Area untuk Pemudik, Ada Musala hingga Tempat Parkir Dijaga Petugas
“Kalau sudah memasuki hari ke 27 Bulan Ramadan, pasti ada acara seperti ini,” kata Irul kepada TribunMadura.com (grup TribunJatim.com), Minggu (2/6/2019) malam.
Menurut Irul, masyarakat Pamekasan sangat antusias menonton pertunjukan yang digelar di sepanjang jalan Raya Kabupaten dan di sepanjang Jalan Raya Kanginan.
“Habis salat tarawih acara akan dimulai. Paling sekitar pukul 20.00 WIB dan selesai sekitar pukul 23.00,” bebernya.
Irul mengaku, kegiatan tersebut digelar atas inisiatif masyarakat.
Pemusik dan pemain can-macanan tidak mendapat upah.
Namun jika ada masyarakat yang mengapresiasi, pihaknya tetap diterima.
"Ya harapan saya semoga musik daul di Pamekasan tetap terlestarikan. Dan kepada Pemkab Pamekasan untuk diwadahi seperti sering-sering mengadakan event perlombaan musik daul," pintanya.
• Sambut Lebaran, Warga Pulau Masalembu Madura Gelar Takbir Keliling Sambil Kenakan Kostum Pocong
• Tari Jeget Enten, Tarian dari Pamekasan yang Populer, Tabur Bunga & Beras Untuk Ritual Tolak Bala
Sekadar diketahui pagelaran musik daul even tahunan tersebut biasanya menguntungkan pedagang kaki lima.
Sebab, kecipratan rezeki dan dagangannya laris.
Jumlah warga yang menonton even tersebut lebih dari ratusan penonton.