Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Puluhan Ribu UKM Surabaya Belum Punya HKI, Wali Kota Risma Ingatkan Pentingnya Sertifikasi

Wali Kota Surabaya mengingatkan pentingnya sertifikasi pada masyarakat sebagai bekal menghadapi era perdagangan bebas dan industri 4.0.

Penulis: Delya Octovie | Editor: Dwi Prastika
SURYA/DELYA OCTOVIE
Beberapa startup dan UMKM sudah mengurus sertifikasi HKI di Gedung Siola Surabaya, Jumat (7/6/2019). 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Dari 10.600 anggota Pahlawan Ekonomi (PE) dan Pejuang Muda (PM), baru segelintir pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang sudah mengantongi sertifikasi Hak Kekayaan Intelektual (HKI) seperti hak merek dan hak paten.

Humas PE, Agus Wahyudi, menyebut pelaku UMKM yang memiliki HKI masih di bawah 10 persen.

"Ada yang sudah turun kemarin itu 45 UMKM dapat sertifikasi halal. Tapi kalau yang hak merek, itu di bawah 45 UMKM dan masih proses. Mungkin karena prosesnya lama ya. Kalau halal itu bisa 1,5 tahun, merek juga 1,5 tahun pengurusannya," tutur pria yang akrab disapa Yudi ini, Jumat (7/6/2019).

Sang Ibu Panaskan Mesin Mobil, Balita Usia 2 Tahun di Gubeng Surabaya Terkunci dalam Mobil

Cerita Asisten Pelatih Persebaya, Bejo Sugiantoro yang Rayakan Idul Fitri Tanpa Rachmat Irianto

Selain lamanya proses, Yudi mengatakan, ada beragam alasan mengapa banyak UMKM belum punya HKI, di antaranya adalah tidak tahu informasi soal HKI, tidak punya waktu, tidak percaya diri dengan produknya, dan lain-lain.

Padahal menurutnya, kepemilikan sertifikat penting bagi UMKM jika ingin 'naik kelas'.

"Ini penting supaya UMKM bisa naik kelas. Dengan begitu, produknya bisa masuk pasar menengah ke atas. Kebutuhan sertifikasi itu sangat diperlukan, tapi masih banyak yang belum mengurus dan pegang itu semua," imbuhnya.

Bila UMKM sudah memegang sertifikasi, lanjutnya, besar kemungkinan bagi mereka untuk masuk ke pasar yang lebih besar, seperti Indomaret, Alfamart, Transmart, Carrefour dan Superindo.

PT KAI Beri Diskon Tiket Jurusan Surabaya-Jember dan Banyuwangi untuk Tingkatkan Animo Pemudik

"Namun, mereka tak bisa diterima, lantaran belum bersertifikasi," ucapnya.

Tahun ini, pihaknya menargetkan 234 UMKM mengantongi sertifikasi.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, mengingatkan pentingnya sertifikasi pada masyarakat sebagai bekal menghadapi era perdagangan bebas dan industri 4.0.

Sebab, perdagangan bebas yang mulai diterapkan tahun depan, akan berdampak secara langsung pada perdagangan barang dan jasa.

Ia berharap, masyarakat tidak terus berada di zona nyaman, karena ke depan persaingan global akan semakin ketat.

Antisipasi Membeludaknya Pengunjung pada Libur Lebaran, Kebun Binatang Surabaya Buka 3 Pintu Masuk

“Cuman saya harus mengingatkan kembali kepada warga, untuk kita bisa siap semuanya," ujarnya.

Tri Rismaharini menambahkan, banyak warga Surabaya yang mempunyai keahlian di bidangnya.

Akan tetapi, mereka tidak memiliki sertifikasi yang mendukung untuk pekerjaannya itu.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved