Pasca Lebaran 2019, Harga Bahan Pokok di Gresik Mulai Alami Kenaikan

TRIBUNJATIM.COM, GRESIK – Pasca Hari Raya Idulfitri 1440 H, harga bahan pokok di Kabupaten Gresik mulai naik.

Kenaikan hampir di seluruh bahan pokok, namun kenaikan tersebut dirasa masih dalam batas wajar.

Menurut data Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Gresik, 10 bahan pokok naik dan 4 bahan pokok turun.

• Empat Mobil Damkar Masih Lakukan Pembasahan di Gudang Garmen Kecamatan Gresik yang Terbakar

• Tempat Penyimpanan Kertas di Arjowinangun Malang Terbakar, Pemilik Rugi Ratusan Juta Rupiah

Kenaikan terjadi pada bawang putih, yang mengalami kenaikan Rp 1.400 dari yang semula harganya Rp 33.143 menjadi 34.500.

Kemudian harga bawang merah yang semula Rp 25.200 menjadi Rp 26.700.

Sementara untuk cabai merah, cabe rawit serta beras mengalami kenaikan sekitar Rp 100 hingga Rp 500 per kilogram.

“H+3 Lebaran baru naik,” ujar Marlena, seorang pedagang sembako di Pasar Baru Gresik, Senin (10/6/2019).

Lanjut Marlena, kenaikan paling tinggi memang dialami pada bawang putih dan bawang merah.

• Pemudik dari Pulau Bawean ke Gresik Menurun pada Hari Terakhir Libur Lebaran 2019

"Tidak berpengaruh sama pembeli, masih ramai yang beli karena kebutuhan," jelasnya.

Kepala Diskoperindag Gresik, Agus Budiono, menyebut kenaikan masih dalam taraf wajar.

Dia mengatakan, kenaikan harga bahan pokok di pasar sudah biasa terjadi, terlebih setelah Lebaran.

"Mereka mengambil kesempatan setelah Lebaran karena banyak orang membutuhkan, ini termasuk psikologis pasar,” terangnya.

• Kumpulkan BUMD Kota Surabaya, Wali Kota Risma Ajak Menjaga Stabilitas Harga di Pasar Tradisional

Agus Budiono mengaku tetap memantau harga pasar agar tetap stabil.

Pihaknya sudah menempatkan petugas di masing-masing pasar tradisional.

“Masyarakat tidak perlu khawatir, kemungkinan setelah Kebaran ketupat harga akan kembali normal,” pungkasnya. (Surya/Willy Abraham)

Yuk Subscribe YouTube Channel TribunJatim.com: