Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Komunitas Natha Aruna Ingin Tingkatkan Taraf Hidup Masyarakat Kawasan Makam Rangkah Surabaya

Natha Aruna, komunitas peduli anak jalanan dan masyarakat marjinal kawasan RT 04 Makam Rangkah Surabaya.

Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Dwi Prastika
ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM
Suasana belajar Natha Aruna dan anak-anak di area Makam Rangkah Surabaya, Selasa (18/6/2019). 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ingin berbagi ilmu dan membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat kelas ekonomi menengah ke bawah, membuat segelintir anak muda ini tergerak untuk menjadi relawan dan membantu sesama.

Mereka adalah para pemuda pemudi yang tergabung dalam Natha Aruna, komunitas peduli anak jalanan dan masyarakat marjinal kawasan RT 04 Makam Rangkah Surabaya.

Ketua Natha Aruna, Iqbal Adi, mengatakan, "Natha Aruna" diambil dari Bahasa Sansekerta.

"Natha" berarti pelindung dan "Aruna" berarti fajar.

Asyiknya Jogging di Ekowisata Mangrove Wonorejo Surabaya, Olahraga Sembari Nikmati Pemandangan Asri

Tak Bermaksud Nodai Perayaan Ultah Persebaya, Dejan Antonic Tetap Berjuang Menangkan Madura United

"Maka, Natha Aruna berarti pelindung fajar. Adik-adik di sini kami ibaratkan fajar yang harus kami lindungi untuk masa depan Indonesia," tutur Iqbal Adi, Selasa (18/6/2019).

Sementara itu, Wakil Ketua sekaligus Bendahara Natha Aruna, Reza Pusparani Pertiwi, mengatakan, tujuan utama Natha Aruna adalah meningkatkan taraf hidup masyarakat area Makam Rangkah Surabaya.

Selain dalam bidang pendidikan anak, Reza menambahkan, Natha Aruna juga ingin membantu masyarakat dalam bidang pemberdayaan ekonomi.

Oleh karena itu, Natha Aruna memiliki program rutin.

Mengenai hal ini, tidak ada program baku.

Kirim 7 Siswa Tuna Netra Surabaya ke Liverpool, Tri Rismaharini Bawakan Rice Cooker dan Abon

Tak Kunjung Menang, Djanur Berhasrat Bawa Persebaya pada Performa Terbaik seperti Akhir Liga 1 2018

Hanya saja, Natha Aruna memiliki program kegiatan yang biasanya rutin dilaksanakan.

"Yang pertama adalah belajar bersama yang dilaksanakan setiap Minggu pukul 08.00 WIB hingga 12.00 WIB. Biasanya kami mengajar sampai adik-adiknya bosan. Dalam mengajar, kami menggunakan berbagai metode," tutur Reza.

Untuk program pemberdayaan ekonomi, saat ini dalam tahap perencanaan.

Iqbal menuturkan, sementara ini, 70 persen program masih berfokus pada bidang pendidikan, namun akan segera menjalankan program pemberdayaan ekonomi.

"Program yang kami jalankan antara lain, mengadakan penyuluhan kepada ibu-ibu dan lain sebagainya. Karena kan sebagian besar warga di sini adalah pendatang, ibu-ibu juga rata-rata sebagai ini rumah tangga, beberapa ada yang berjualan," kata Reza.

Diundang Ke Prancis, Risma Sebut Suroboyo Bus Jadi Solusi Limbah Plastik

Beberapa programnya adalah Ramadan Fest, kegiatan lomba-lomba, bagi-bagi sembako, dan lain sebagainya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved